Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah dihadapkan pada gempuran negatif dari faktor global dan domestik. Akibatnya, posisi rupiah harus merunduk terhadap USD.
Di pasar spot, Selasa (28/4) posisi rupiah melemah 0,10% terhadap dollar AS ke level Rp 12.995 dibanding hari sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia yang mana rupiah melemah 0,43% di level Rp 12.978.
Pelemahan rupiah yang terjadi ini menurut Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures, akibat dari perhatian pasar yang berfokus pada pertemuan FOMC yang dimulai Selasa (28/4) hingga Kamis (30/4) dini hari.
Walaupun demikian, Nizar menuturkan bahwa pelemahan terhadap USD tidak hanya terjadi pada rupiah. Mayoritas mata uang Asia mengalami hal yang serupa.
Begitu pun, “Selain faktor global, faktor domestik juga ikut menekan,” papar Nizar. Tekanan itu datang dari dugaan yang muncul bahwa PDB Indonesia kuartal satu 2015 akan mengalami perlambatan.
Ditambah lagi, pelaku pasar melakukan aksi profit taking di bursa saham menyusul kekhawatiran hasil FOMC. “Investor tidak mau ambil risiko dan memilih ambil sikap jual. Ini terlihat dari aliran dana yang keluar di bursa mencapai Rp 2,2 triliun,” jelas Nizar.
Katalis negatif dari dua sisi ini membuat rupiah harus mengakui keperkasaan USD dalam perdagangan Selasa (28/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News