Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Permintaan pasar yang tinggi terhadap USD menjadi salah satu katalis negatif penggerus kekuatan rupiah.
Di pasar spot, Selasa (28/4) posisi rupiah merosot 0,10% terhadap dollar AS ke level Rp 12.995 dibanding hari sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia yang mana rupiah melemah 0,43% di level Rp 12.978.
David Sumual, Ekonom Bank BCA memaparkan bahwa pelemahan yang terjadi pada rupiah disebabkan oleh tingginya permintaan pelaku pasar terhadap USD. Ini tidak hanya terjadi di global tapi juga domestik.
Investor global memilih untuk menyimpan dananya pada safe haven seperti dollar AS menjelang rilis hasil pertemuan FOMC pada Kamis (30/4) dini hari mendatang.
“Sedangkan dalam negeri menjelang akhir bulan permintaan USD baik untuk korporasi dan impor meningkat,” kata David. Untuk impor sendiri peningkatan diduga akan terjadi di kuartal dua 2015 ini terhadap impor barang modal dan bahan baku mendekati bulan puasa.
Akibatnya, rupiah yang sedang minim sentimen pendukung harus tersungkur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News