Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot. Jumat (16/12) pukul 11.45 WIB, kurs rupiah spot melemah 0,03% ke Rp 15.624 per dolar AS.
Dalam sepekan, kurs rupiah spot mengakumulasi pelemahan 0,26% dari posisi Rp 15.583 per dolar AS pada Jumat (9/12).
Mayoritas mata uang Asia melemah terhadap the greenback setelah Federal Reserve menunjukkan sikap hawkish di tengah pekan. Bank sentral AS ini menyebut, kenaikan suku bunga masih akan berlanjut di tahun depan.
Tak cuma dari The Fed, European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BOE) pun mengerek suku bunga acuan pada pertemuan kemarin. Bank-bank sentral menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi yang dianggap masih tinggi.
Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah ke Rp 15.638 per Dolar AS, Jumat (16/12) Pagi
"Investor masih mencerna keputusan dan sikap ECB yang menyebut suku bunga akan lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama sehingga menekan mata uang emerging Asia," kata Vishnu Varathan, head of economist & strategy Mizuho Bank Ltd di Singapura kepada Bloomberg. Dia menambahkan bahwa mata uang emerging Asia yang memiliki yield rendah sangat tertekan.
Menurut data Bloomberg, won memimpin pelemahan Asia. Pelemahan won disusul oleh dolar Taiwan, ringgit Malaysia, rupee India, peso Filipina, rupiah, dan dolar Hong Kong. Sementara yen Jepang, dolar Singapura, baht Thailand, dan yuan China menguat terhadap the greenback.
Baca Juga: Kurs Rupiah Masih Berpotensi Tertekan Hari Ini (16/12)
Mata uang won Korea tertekan dalam sepanjang dua pekan terakhir karena sentimen investor yang lemah. Hari ini won memimpin pelemahan mata uang Asia dengan pelemahan 0,52%.
Dolar Taiwan pun menyusul pelemahan won. Apalagi bank sentral Taiwan ini menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 dan 2023.
Di sisi lain, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah tipis ke 104,36 dari posisi kemarin 104,56. Indeks dolar pun tercatat turun dari Jumat pekan lalu yang berada di 104,81.
Baca Juga: Tren Penurunan Surplus Neraca Dagang Dimulai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News