Reporter: RR Putri Werdiningsih, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mata uang rupiah mencoba bangkit sekaligus membatasi penurunan beruntun di hadapan dollar Amerika Serikta (AS). Mengacu data Bloomberg, pukul 10.07 WIB, rupiah pasar spot Rp 13.328 per dollar AS atau menguat 0,02% dari posisi kemarin Rp 13.331 per dollar AS.
Lain halnya nasib rupiah pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR). Rupiah melanjutkan tren pelemahannya di hari keempat pada level Rp 13.329 per dollar AS.
Hari ini, indeks dollar AS yang melaca the greenback dengan sekeranjang mata uang utama lainnya sedikit turun pada level 100,50. Pelemahan ini dipicu merosotnya imbal hasil obligasi AS / treasury yang memberikan insentif sedikit bagi investor untuk membeli greenback.
Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, mengatakan, rupiah terkoreksi tipis karena pasar bersikap wait and see atas perkembangan rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS. Apalagi dalam beberapa hari terakhir banyak pejabat The Fed menyampaikan pernyataan dovish.
"Potensi kenaikan suku bunga cenderung menarik investor untuk membeli USD," papar Reny.
Selanjutnya, pasar menanti rilis notulensi rapat FOMC, Kamis (6/4). Dari dalam negeri minim sentimen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News