Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah spot ditutup pada level Rp 14.995 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Selasa (4/7). Mata uang Garuda menguat 0,23% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 15.030 per dolar AS.
Pengamat komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan, mata uang Asia dan rupiah pada hari ini umumnya menguat di tengah harapan dukungan pemerintah China dan PBOC pada ekonomi dan stabilitas yuan. Selain itu, bank sentral Australia RBA yang di luar dugaan tidak menaikkan suku bunga acuan juga meredakan kekhawatiran akan prospek langkah pengetatan oleh bank-bank sentral.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, penguatan rupiah juga didorong dari pelemahan data manufaktur AS.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat 0,10% ke Rp 15.018 Per Dolar AS Pada Selasa (4/7)
"Penguatan juga didukung oleh pemerintah Indonesia yang merevisi ke bawah perkiraan defisit dari sebelumnya 2,84% ke level 2,28% dari PDB," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (4/7).
Untuk Rabu (5/7), rupiah diperkirakan akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan penguatan yang terbatas. Josua menilai hal tersebut seiring dengan libur AS yang mungkin masih berdampak pada terbatasnya pergerakan rupiah.
Lukman juga menambahkan, kecenderungan penguatan yang terbatas karena dolar AS masih cenderung tertekan beberapa sesi terakhir oleh data-data ekonomi yang lebih lemah, seperti PCE dan ISM manufaktur.
"Namun investor cenderung wait and see menantikan pernyataan Powell dalam risalah pertemuan FOMC Rabu atau Kamis dini hari WIB," katanya.
Ia memprediksi rupiah bergerak dengan rentang Rp 14.950 - Rp 15.050 per dolar AS. Sementara Josua memperkirakan rentang rupiah di level Rp 14.925-15.025 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News