Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada awal perdagangan Rabu (7/6). Per pukul 10.17 WIB, rupiah melemah 0,08% menjadi Rp 14.872 per dolar AS, dari penutupan sehari sebelumnya di Rp 14.860 per dolar AS.
Sebelumnya, Analis Senior Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan, rupiah bakal bergerak dalam kisaran Rp 14.810-Rp 14.882 pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang global menguat terhadap dolar AS seiring menurunnya tekanan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juni 2023.
Baca Juga: Rupiah Spot Dibuka Menguat Tipis ke Rp 14.857 Per Dolar AS Pada Hari Ini (7/6)
Pasalnya, data pengangguran AS dirilis bervariasi dengan tingkat pengangguran yang secara tidak terduga meningkat ke level 3,7% pada Mei 2023.
Di samping itu, sudah terdapat kepastian kenaikan plafon utang AS. Konsensus pasar menunjukkan peluang suku bunga acuan The Fed tetap dipertahankan di level 5,25% pada FOMC meeting Juni 23 sebesar 81%.
"Probabilitas suku bunga acuan yang bertahan ini membuka ruang penguatan bagi major currencies," kata Reny dalam risetnya, Rabu (7/6).
Dari domestik, rilis inflasi yang rendah dan semakin terkendali menjadi katalis positif. Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuannya di level saat ini sebesar 5,75% karena masih memadai.
Baca Juga: Simak Prediksi Rupiah Pada Hari Ini (7/6) Setelah Menguat 2 Hari
Inflasi domestik pada Mei 2023 tercatat sebesar 4% year on year (yoy) atau 0,09% secara bulanan. Level tahunannya sudah memasuki target batas atas BI yang memprediksi tahun ini inflasi ada di kisaran 2%-4%.
Pencapaian ini lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Perkembangan data domestik yang membaik dan capital inflow yang masih berlanjut turut menjadi sentimen positif bagi rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News