kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah Berpeluang Melemah ke Rp 16.000 Per Dolar AS, Ini Sentiimennya


Selasa, 24 Oktober 2023 / 08:06 WIB
Rupiah Berpeluang Melemah ke Rp 16.000 Per Dolar AS, Ini Sentiimennya
ILUSTRASI. proyeksi rupiah ke RP 16.000 per dolar AS


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi lanjut melemah menuju level Rp 16.000 pada perdagangan hari ini, Selasa (24/10). Pada Senin (23/10), rupiah melemah 0,38% ke level Rp 15.934, dari Rp 15.870 pada sesi perdagangan sebelumnya.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, investor terus menilai prospek kebijakan moneter Federal Reserve menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan. Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan pengaturan moneter saat ini belum terlalu ketat.

Namun, pasar memperkirakan bank sentral AS tersebut akan mempertahankan suku bunga stabil pada FOMC Meeting pekan depan. "Investor sekarang menantikan laporan produk domestik bruto AS untuk kuartal ketiga dan angka pengeluaran konsumsi pribadi terbaru di pekan ini untuk memandu prospek lebih lanjut," tutur Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (23/10). 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan, ada peristiwa-peristiwa risiko utama yang menjadi perhatian pelaku pasar minggu ini. Mulai dari keputusan kebijakan Bank of Canada dan Bank Sentral Eropa, rilis data PMI manufaktur AS pada Selasa (24/10), rilis pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga pada Kamis (26/10), dan data Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang. 

"Dengan data AS yang terus menunjukkan ekonomi yang kuat dan para pejabat Federal Reserve yang memperkuat perlunya mempertahankan suku bunga tinggi hingga inflasi mereda, banyak investor menjadi lebih bearish terhadap aset-aset berisiko," ucap Josua. 

Di samping itu, para pelaku pasar juga mengamati dengan seksama perkembangan di Timur Tengah. Baru-baru ini Hamas membebaskan dua sandera AS dan bantuan mulai mengalir melalui perbatasan Mesir dengan Gaza pada akhir pekan. 

Josua dan Sutopo memperkirakan, rupiah berpotensi lanjut melemah di rentang Rp 15.900-Rp 16.000 pada perdagangan Selasa (24/10). Sementara hingga akhir tahun, Sutopo memperkirakan, rentang rupiah level atas ada di Rp 16.300 dengan level bawah di Rp 15.800 per dolar AS. Sejalan dengan itu, indeks dolar AS diperkirakan akan mencapai 107,44 pada akhir tahun, dari sekitar 106,2 pada Senin (23/10). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×