Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Eagle High Plantations Tbk membukukan penurunan pendapatan tahun 2016 sebesar 5%. Emiten dengan kode BWPT ini berhasil membukukan pendapatan senilai Rp 2,5 triliun turun dari tahun sebelumnya Rp 2,6 triliun.
Penurunan pendapatan BWPT terjadi pada produk kelapa sawit menjadi Rp 2,1 dari tahun sebelumnya Rp 2,2 miliar. Kemudian untuk produk inti kernel Rp 265 miliar naik dari tahun sebelumnya Rp 248 miliar dan dari produk tanah buah segar Rp 157 miliar naik dari sebelumnya Rp 129 miliar.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, rugi yang dibukukan BWPT membengkak dari rugi Rp 179 miliar pada 2015 menjadi rugi Rp 389 miliar pada tahun kemarin.
Sekretaris Perusahaan BWPT, Deddy Setiadi menyampaikan perseroan berhasil membukukan EBITDA sebesar Rp 429 miliar dan laba sebelum pajak Rp 23 miliar pada kuartal IV 2016. Padahal dalam tiga kuartal sebelumnya mengalami kerugian.
"Hal ini disebabkan membaiknya tingkat produksi tandan buah segar (TBS) periode Oktober - Desember," ungkapnya dalam rilis yang diterima KONTAN, Kamis (30/3).
Selain itu, harga CPO pada kuartal IV memberikan kontribusi terhadap kenaikan pencapaian EBITDA ini. Pada kuartal IV harga CPO mengalami kenaikan cukup signifikan dengan rata-rata sebesar Rp 8.090 per Kg naik 13% dibanding harga di kuartal III.
Perolehan EBITDA di kuartal empat menyumbang lebih dari setengah perolehan EBITDA sepanjang 2016 sebesar Rp 826 miliar, angka ini meningkat 10% dibanding perolehan tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News