kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

Produksi BWPT meningkat 100% pada kuartal IV-2016


Senin, 20 Februari 2017 / 21:23 WIB
Produksi BWPT meningkat 100% pada kuartal IV-2016


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sentimen positif kembali mengguyur PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT). Setelah proses akuisisi yang hampir tuntas, kini sentimen positif berasal dari kinerja perseroan.

Sepanjang kuartal IV 2016, produksi tandan buah segar (TBS) perseroan tercatat 166.000 ton. Angka ini melesat 100% dibanding produksi kuartal III-2016.

Dengan tambahan angka itu, maka produksi BWPT sepanjang 2016 lalu mencapai 982.981 ton. Namun, angka ini masih lebih kecil dibanding realisasi produksi TBS periode 2015 yang mencapai 1,4 juta ton.

Dengan adanya kenaikan produksi TBS itu, otomatis produksi CPO perseroan pun terangkat. Namun, manajemen belum bersedia merinci level produksi CPO perseroan. "Masih kami finalisasi angkanya," kata Deddy Setiadi, Corporate Secretary BWPT, Senin (20/2).

Kenaikan produksi itu dipicu oleh kondisi tanaman sawit BWPT yang masih dalam usia produktif, rata-rata 7,4 tahun. Pada saat yang bersamaan, efek El-Nino pun mereda.

Memang, sepanjang tahun lalu, produksi BWPT tertekan akibat efek anomali cuaca tersebut. Kuartal III-2016, produksi perseroan turun 14% year on year (yoy) menjadi 816.981 ton. Kondisi serupa juga dialami emiten CPO pada umumnya.

Seiring dengan kenaikan produksi itu, BWPT juga terus melakukan perawatan maksimal atas seluruh tanaman sawitnya supaya produksi bisa menjadi lebih optimal tanpa adanya penambahan lahan tertanam. Lahan tertanam perseroan sebesar 150.000 hektar.

Perawatan tersebut malah bisa membuat ada tambahan antara 1 ton-2 ton TBS per 1 hektar lahan. Belum berhenti sampai di situ. Optimalisasi produksi tersebut juga memberikan potensi adanya tambahan EBITDA 10% atau setara sekitar Rp 178,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×