Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengelola rumahsakit, PT Royal Prima Tbk menetapkan harga penawaran umum perdana saham Rp 500 per saham. Sebelumnya, calon emiten ini berencana ingin melepas saham kepada masyarakat dengan kisaran Rp 380-Rp 650 per saham.
Rumahsakit terbesar di Sumatra ini, juga mengubah rencana pelepasan jumlah saham dalam proses initial public offering (IPO) ini. Royal Prima sebelumnya berniat melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 47,71% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Namun, dalam prospektus ringkas yang dipublikasikan pada Harian KONTAN, Senin (7/5), disebutkan bahwa Royal Prima akan melepas sebanyak 1,2 miliar saham atau sebanyak 35,38% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran perdana saham. Ini merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Dengan harga Rp 500 per saham, artinya, Royal Prima mengincar dana segar Rp 600 miliar.
Bersamaan dengan IPO ini, Royal Prima juga menerbitkan sebanyak 600 juta waran seri I, yang seluruhnya dikeluarkan dari portepel perseroan. Waran Seri I diberikan kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam DPS Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan setiap pemegang dua saham akan memperoleh satu waran seri I.
Waran Seri I adalah efek yang diberikan kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 dan harga pelaksanaan Rp 625, sehingga seluruhnya adalah sebanyak Rp 375 miliar. Waran ini akan dilaksanakan pada enam bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yakni mulai tanggal 12 November 2018 sampai dengan 14 Mei 2021.
Selain terdapat perubahan rencana pada jumlah saham yang dilepas, Royal Prima juga mengubah porsi rencana penggunaan dana IPO. Diantaranya menjadi sebanyak 45,4% akan digunakan untuk biaya akuisisi rumahsakit baru di daerah Medan, Pekan Baru, Jambi, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Jakarta, dan daerah lain yang potensial.
Lalu sebanyak 12,1% akan digunakan untuk pembelian peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi, sebanyak 17,2% akan digunakan untuk tambahan perolehan tanah yang akan digunakan untuk pembangunan rumahsakit. Diantaranya di daerah Medan, Jambi, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Pekan Baru, Jakarta dan sekitarnya.
Kemudian sebanyak 20,6% akan digunakan untuk ekspansi pada rumahsakit-rumahsakit yang dimiliki perusahaan saat ini. Dengan cara meningkatkan kapasitas tempat tidur, penambahan lantai bangunan, dan sebagainya. Lalu, sebanyak 3,7% lainnya akan digunakan untuk biaya operasional sehari-hari. Sedangkan dana hasil pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News