kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.844   -14,00   -0,08%
  • IDX 6.424   23,81   0,37%
  • KOMPAS100 923   5,57   0,61%
  • LQ45 721   3,69   0,51%
  • ISSI 204   1,64   0,81%
  • IDX30 376   1,86   0,50%
  • IDXHIDIV20 455   1,02   0,22%
  • IDX80 105   0,76   0,73%
  • IDXV30 110   0,04   0,03%
  • IDXQ30 123   0,51   0,41%

Return reksadana obligasi bisa tergerus BI rate


Kamis, 03 November 2011 / 20:11 WIB
Return reksadana obligasi bisa tergerus BI rate
ILUSTRASI. Promo HokBen periode 17-20 Desember 2020 menawarkan empat varian super bowl dengan kisaran harga Rp 28.000 ? Rp 35.000. Gerai HokBen Kartika Chandra Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/05/2018.


Reporter: Wahyu Satriani |

JAKARTA. Turunnya suku bunga Bank Indonesia (BI rate) diprediksi ikut menyeret return reksadana yang memiliki aset dasar obligasi. Sebab, apabila BI rate turun maka yield obligasi akan turun.

Presiden Panin Asset Management Winston Sual mengatakan menuturkan dampak tersebut tidak serta merta terlihat dalam waktu yang cukup singkat.

"Secara jangka panjang baru terlihat,” ujar dia kepada KONTAN, Jakarta, Kamis (3/11). Reksadana yang berpotensi mengalami penurunan return adalah reksadana pendapatan tetap.

Adapun untuk reksadana lainnya, seperti terproteksi diperkirakan tidak akan terlalu terpengaruh. "Kalau terproteksi biasanya kan sudah diproteksi dulu return-nya. Jadi itu tergantung kelihaian manajer investasinya," tutur dia.

Kendati demikian, investor masih tetap untung menggenggam reksadana dengan aset dasar obligasi. Sebab, penurunan yield akan diikuti dengan kenaikan harga obligasi. Hal tersebut akan mendongkrak kenaikan dana kelolaan atau nilai aktiva bersih (NAB) reksadana.

"Dengan demikian, investor tetap akan menikmati keuntungan dari kenaikan harga NAB per unit," ujar dia.

Winston optimistis, prospek bisnis reksadana masih cerah hingga akhir tahun ini. Hingga akhir Oktober 2011, Panin Asset Management mencatat total dana kelolaan Rp 8,7 triliun. Akhir tahun ini, perusahaan menargetkan total dana kelolaan mencapai Rp 10 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×