kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.500   8,14   0,11%
  • KOMPAS100 1.161   1,97   0,17%
  • LQ45 920   -0,50   -0,05%
  • ISSI 227   1,06   0,47%
  • IDX30 474   -1,02   -0,21%
  • IDXHIDIV20 571   -1,27   -0,22%
  • IDX80 133   0,19   0,15%
  • IDXV30 141   0,50   0,35%
  • IDXQ30 158   -0,23   -0,15%

Bulan ini, Panin target luncurkan produk reksadana campuran


Rabu, 02 November 2011 / 16:52 WIB
Bulan ini, Panin target luncurkan produk reksadana campuran
ILUSTRASI. Jeff Bezos berhasil menjadi orang terkaya di Amerika Serikat untuk tiga tahun berturut-turut.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Walaupun 2011 hanya tersisa dua bulan lagi, namun tidak mengurungkan niat Panin Asset Management meluncurkan produk reksadana baru. "Kami berharap, dua minggu lagi akan disetujui pihak Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), sehingga November ini kami bisa launching produk," ungkap Winston Sual, Presiden Direktur Panin Asset Management, Rabu (2/11).

Sebelumnya, Panin menargetkan produk ini bisa diluncurkan pada Oktober lalu.

Produk reksadana campuran ini bertajuk Panin Dana Bersama Plus. Kata Winston, produk ini merupakan produk reksadana campuran pertama yang diterbitkan Panin, setelah rampungnya proses spin off dengan Panin Sekuritas pada Agustus lalu.

Produk reksadana campuran ini akan menggunakan 80% saham sebagai isi portfolionya, lalu sisanya akan diinvestasikan pada obligasi pemerintah dan pasar uang. Sayangnya, Winston belum mau menguraikan saham sektor apa saja yang akan digunakan. Hanya saja, Winston memperkirakan, dalam waktu jangka panjang, produk ini bisa memberi imbal hasil atau return mencapai 22%.

"Nasabah riitel maupun korporasi, bisa masuk produk ini dengan setoran awal sekitar Rp 2 juta sampai Rp 10 juta," ujar Winston. Dia mengharapkan reksadana baru ini, dapat mengantongi dana kelolaan lebih kurang Rp 500 miliar pada awal peluncuran.

Adapun, hingga Oktober 2011, dana kelolaan Panin bertambah 9% menjadi Rp 8,7 triliun. "Jumlah tersebut sudah memenuhi 87% dari target 2011 yang sebesar 10 triliun, diharapkan produk baru ini nanti berkontribusi banyak menggenjot dana kelolaan," tukas Winston.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×