Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Produk Exhange Trade Fund (ETF) sejauh ini masih belum sepopuler reksadana-reksadana lain. Produknya pun cuma ada dua di pasar sehingga kurang likuid. Namun, sepanjang tahun ini kinerja ETF ternyata cukup mentereng.
Mengutip data perusahaan riset pasar modal Infovesta Utama, sepanjang 2011, imbal hasil ETF cukup tinggi. Misalnya, ETF Asian Bond Fund Indonesia Bond Index Fund (ABF IBI Fund) membukukan return hingga 18,21%, periode akhir Desember 2010 hingga 27 Oktober 2010.
Sedangkan selama Oktober, imbal hasil produk yang dikelola Bahana TCW Investment ini mencapai 3,74%. Return produk ini masih kalah tinggi dibandingkan ETF lain yang ada di pasar yaitu Premier ETF LQ45. Imbal hasil produk yang dikelola oleh Indo Premier Investment ini mencapai 9,2% sepanjang Oktober lalu.
Wawan Hendrayana, analis Infovesta Utama, menilai, ETF cocok bagi investor jangka panjang di atas lima tahun. Tahun depan, dalam hitungan Wawan, imbal hasil ETF bisa mencapai 20%. "Masih menjanjikan," kata dia, kemarin.
Selain ETF, reksadana indeks juga tidak ada salahnya menjadi alternatif. Di pasar sejauh ini cuma ada dua produk reksadana indeks yang beredar yakni Kresna Indeks 45 dan Danareksa Indeks Syariah.
Mengutip website Infovesta, dua produk tersebut masing-masing mencatatkan return 11,42% dan 11,76%, satu bulan terakhir. "Indeks saham bisa di atas 4.000 tahun depan, jadi reksadana indeks masih akan menarik," kata Direktur Kresna Graha Sekurindo Suryandy Jahja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News