Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
Christopher menambahkan, dengan restrukturisasi kredit yang lebih baik dari perkiraan, akan berpotensi pada pada turunnya Net Interest Margin (NIM) yang lebih baik dari perkiraan.
Sementara dari sisi cost of funds (CoF), dengan Bank Indonesia (BI) yang sudah memangkas suku bunga sebesar 75 bps secara YTD, CoF mungkin akan berhasil ditekan. Hal ini dikarenakan pada Mei, CoF BBRI sudah turun 40 bps secara yoy.
Ke depan, Lee melihat NIM BBRI akan berpotensi turun dan Non Performing Loan (NPL) akan mengalami kenaikan signifikan pada kuartal II-2020, sebelum akhirnya mulai stabil pada kuartal IV-2020.
Baca Juga: Investor asing paling banyak melepas saham-saham ini kemarin, Senin (20/7)
“Sejauh ini, BBRI cukup yakin semuanya akan kembali berjalan normal pada 2021, namun semuanya masih tetap perlu diperhatikan bagaimana restrukturisasi kredit ini berpotensi menjadi bad loans selepas pandemi berakhir,” tambah Lee.
Dengan kondisi ini, Lee merekomendasikan untuk jual saham BBRI dengan target harga Rp 2.700 per saham. Sementara Christopher menyarankan untuk beli saham BBRI dengan target harga Rp 3.700 per saham.
Adapun saham BBRI diperdagangkan menguat 3,28% ke Rp 3.150 pada perdagangan Selasa (21/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News