kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Tertekan Suku Bunga The Fed, Ini Prediksi Rupiah untuk Jumat (1/8)


Kamis, 31 Juli 2025 / 19:39 WIB
Tertekan Suku Bunga The Fed, Ini Prediksi Rupiah untuk Jumat (1/8)
ILUSTRASI. Melansir Bloomberg, rupiah di pasar spot pada perdagangan Kamis (31/7) ditutup di level Rp 16.456 per dolar AS, melemah 0,31% dari hari sebelumnya.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan rupiah dipicu tekanan eksternal akibat arah kebijakan suku bunga Federal Reserve atau The Fed.

Melansir Bloomberg, rupiah di pasar spot pada perdagangan Kamis (31/7) ditutup di level Rp 16.456 per dolar AS, melemah 0,31% dari hari sebelumnya.

Sementara berdasarkan data JISDOR BI, rupiah melemah 0,44% ke Rp 16.459 per dolar AS.

Presiden Komisaris HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pelemahan rupiah saat ini sangat berkaitan dengan arah kebijakan moneter The Fed dan BI. The Fed yang mempertahankan suku bunga membuat dolar AS tetap menarik bagi investor global.

“Ketika The Fed mempertahankan suku bunga tinggi, permintaan terhadap dolar AS meningkat karena imbal hasil investasi di sana lebih tinggi,” jelas Sutopo kepada Kontan, Kamis (31/7/2025).

Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah 1,34% ke Rp 16.456 Sepanjang Juli 2025 di Tengah Tekanan Global

Di sisi lain, BI justru menurunkan suku bunga sebesar 25 bps dalam Rapat Dewan Gubernur Juli 2025 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik. “Ini memperlebar gap suku bunga dengan AS dan membuat rupiah kurang menarik di mata investor asing,” tambah Sutopo.

“Selisih suku bunga yang melebar menyebabkan capital outflow, sehingga menambah tekanan terhadap nilai tukar rupiah,” lanjut Sutopo.

Untuk Jumat (1/8), rupiah diprediksi masih melemah seiring The Fed yang hawkish (menaikkan/mempertahankan suku bunga) dan BI yang cenderung dovish (menurunkan suku bunga).

Sutopo menaksir rupiah Jumat (1/8) berada di kisaran Rp 16.500 - Rp 16.600.

Selanjutnya: Sinergi Tol Serang-Panimbang Dukung Acara Pemilihan Saija Adinda Kabupaten Lebak

Menarik Dibaca: Master Bagasi Permudah Pembayaran Global Lewat Fitur Pilihan 23 Mata Uang Asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×