Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (8/11). Hingga perdagangan sesi I, harga saham MKTR naik 15,83% ke Rp 139 per saham.
MKTR melepas 2,5 miliar saham atau 20,83% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp 120 per saham. Dengan demikian, MKTR berhasil meraih pendanaan sebesar Rp 300 miliar.
Direktur Utama PT Menthobi Karyatama Raya Tbk Harry M. Nadir memaparkan, berdasarkan hasil penawaran umum yang berlangsung selama periode 1-4 November 2022, pemesanan saham IPO MKTR mencapai Rp 1,2 triliun atau mengalami kelebihan pemesanan (oversubscribed) 31 kali.
Baca Juga: IPO Saham BELI MKTR Listing Di BEI Hari Ini (8/11), Cek Saran Analis Untuk Investor
Menurutnya nilai pemesanan saham MKTR ini menunjukkan minat investor yang sangat tinggi untuk berinvestasi pada saham MKTR karena kinerja fundamental dan prospek pertumbuhan MKTR yang baik.
Bersamaan dengan saham yang diterbitkan dalam IPO ini, MKTR juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 2,5 miliar secara cuma-cuma kepada para investor dengan rasio 1 saham IPO mendapatkan 1 waran seri I. Waran Seri I tersebut nantinya dapat menjadi saham MKTR dengan harga pelaksanaan Rp 150 per saham, sehingga investor memiliki kesempatan untuk menambah investasinya di MKTR.
IPO ini menjadi momen penting bagi MKTR dalam upaya mempercepat pengembangan bisnis dan investasi perusahaan. Sebagai perusahaan publik, MKTR memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar untuk bertumbuh semakin besar.
Ia juga mengatakan, MKTR telah menyiapkan strategi matang dan terintegrasi baik jangka pendek, menengah maupun panjang.
“Melalui pengembangan bisnis yang terukur, prudent, disiplin dalam eksekusi atas semua strategi kami, MKTR menyiapkan diri untuk menjadi perusahaan investasi bidang komoditi terdepan dengan konsep yang ramah lingkungan dan berkesinambungan,” jelas Harry, Selasa (8/11).
Baca Juga: Menthobi Karyatama Raya Catatkan Oversubscribed 1,6 Kali Saat Bookbuilding
Langkah IPO dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas sebagai perusahaan investasi di bidang agrobisnis dengan tata kelola yang berorientasi pada prinsip berkelanjutan sehingga bisa memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham.
Menurutnya, peningkatan pendapatan MKTR ke depannya akan didukung profil tanaman yang masih muda sehingga dapat menopang prospek pertumbuhan produksi. Selain itu, luas lahan yang belum tertanam akan turut mendukung penanaman baru dan pertumbuhan produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di masa yang akan datang.
Saat ini usia tanaman MKTR berada pada masa produktif dan masih first planting. Sehingga potensi untuk penanaman kembali atau replanting masih cukup jauh.
“Mungkin untuk 20 tahun ke depan tanaman kami masih sangat produktif, sehingga ruang pertumbuhan pun masih besar sekali. Ditambah lagi, MKTR masih memiliki lahan cukup luas yang belum ditanami,” pungkas Harry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News