kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana relokasi 136 perusahaan jadi angin segar bagi emiten kawasan industri


Minggu, 24 Januari 2021 / 16:37 WIB
Rencana relokasi 136 perusahaan jadi angin segar bagi emiten kawasan industri
ILUSTRASI. Rencana relokasi 136 perusahaan ke Indonesia akan menjadi angin segar bagi emiten kawasan industri.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan akan ada perusahaan yang  merelokasi investasinya ke Indonesia. Terdapat 136 perusahaan yang akan melakukan relokasi, 14 perusahaan diantaranya sudah memiliki intensi dan 122 sisanya potensial.

Analis dan pengajar STIE UniSadhuguna Johan mengatakan, kabar relokasi tersebut merupakan angin segar bagi dunia investasi di Indonesia. Relokasi investasi tersebut diharapkan dapat menopang ekonomi dalam negeri seiring mendukung program pemulihan ekonomi nasional.

"Disisi lain dengan hal ini tentunya akan berpotensi memberikan katalis positif bagi emiten kawasan industri," jelas Johan, Minggu (24/1).

Baca Juga: Ada 136 perusahaan akan relokasi ke RI, begini kesiapan Kawasan Industri Jababeka

Adanya inflow investasi tentunya ini akan meningkatkan permintaan lahan untuk membangun pabrik sehingga ini berpotensi memberikan ruang bagi pengembang kasawan industri untuk meningkatkan penjualan lahan sehingga akan menopang pendapatan perusahaan.

Dus, Johan memandang saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menarik  untuk dikoleksi. Dia menargetkan harga SSIA Rp 700, DMAS Rp 350 dan BEST 230 per saham.

Pada perdagangan Jumat (22/1), saham SSIA ditutup pada harga Rp 440, BEST Rp 170 dan DMAS Rp 224 per saham.

Selanjutnya: Surya Semesta Internusa sebut otomotif Jepang berpotensi masuk ke Subang Smartpolitan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×