kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,22   -10,30   -1.10%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana IPO Anak Usaha Kalbe Farma (KLBF) Tertunda, Ini Penyebabnya


Senin, 27 Juni 2022 / 16:55 WIB
Rencana IPO Anak Usaha Kalbe Farma (KLBF) Tertunda, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Kalbe Nutritionals?sempat dikabarkan akan menggelar IPO


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana initial public offering (IPO), PT Sanghiang Perkasa atau Kalbe Nutritionals, anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang sempat santer, dikabarkan harus terpaksa ditunda karena kondisi pasar yang masih bergejolak.

Head of Investor Relations Kalbe Farma Lukito Gozali memaparkan Kalbe Nutritionals memang sempat mau melakukan IPO, tapi akhirnya tertunda karena kondisi pasar kurang begitu baik.  

"Tapi memang dari sisi pipeline, kami masih akan mencoba. Kalau dilihat tahun lalu performanya sempat kurang baik, tapi sekarang sudah mulai on track di kuartal pertama ini nutrisi tumbuh 13,8%," kata dia dalam acara QnA with KLBF oleh Henan Putihrai Sekuritas secara virtual, Senin (27/6).

Lukito menekankan, rencana IPO memang masih ada. Namun, pihaknya masih akan mengecek kondisi pasar yang ada sesuai dengan kinerja Kalbe Nutritionals sehingga bisa melanjutkan untuk IPO.

Baca Juga: Kenaikan Harga Bahan Baku Membayangi, Begini Strategi Kalbe Farma (KLBF)

Sebagai pengingat, rumor terkait rencana go public PT Sanghiang Perkasa mulanya muncul pada Agustus 2020. Saat itu, Bloomberg menyebut, berdasarkan sumbernya, KLBF sedang mempertimbangkan opsi untuk melakukan penawaran umum saham perdana PT Sanghiang Perkasa dengan target dana mencapai US$ 500 juta.

Di sisi lain, berdasarkan laporan keuangan perusahaan, KLBF membukukan penjualan neto sebesar Rp 7,01 triliun di kuartal I-2022 atau tumbuh 16,63% yoy dari Rp 6,01 triliun di kuartal I-2021.

Rinciannya, segmen distribusi dan logistik berkontribusi sebesar Rp 2,59 triliun. Kemudian disusul oleh penjualan neto di segmen nutrisi Rp 1,88 triliun, segmen obat resep Rp 1,52 triliun, dan segmen produk kesehatan Rp 1 triliun.

 

KLBF sudah mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 834,88 miliar. Perolehan itu meningkat 16,53% yoy dari Rp 716,46 miliar di kuartal pertama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×