Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia diperkirakan bergerak sideways pada perdagangan Rabu (31/12/2025) jelang pergantian tahun 2025.
Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, indeks saham di Asia pada Selasa (30/12) sore mayoritas ditutup melemah. Sebab, investor mengevaluasi latihan militer China di sekitar Taiwan setelah Negeri Tirai Bambu mengumumkan latihan baru di sekitar pulau Taiwan pada hari Senin.
Presiden Taiwan Lai Ching-te mengatakan, Taiwan akan bertindak secara bertanggung jawab dan tidak akan meningkatkan eskalasi konflik.
Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Campur Aduk Awali Pekan Terakhir 2025, Perak Cetak Rekor US$ 80
“Tetapi, Lai Ching-te juga mengatakan bahwa tekanan militer yang sering dilakukan oleh China bukanlah sesuatu yang sepatutnya dilakukan oleh sebuah negara yang bertanggung jawab,” ujarnya dalam riset yang diterima Kontan, Selasa (30/12/2025).
Semakin menambah ketegangan geopolitik global, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hari ini mengatakan bahwa dia dapat mendukung serangan besar terhadap Iran.
Indeks saham MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang bersiap mencatatkan kenaikan sekitar 26,7% tahun ini, kinerja terbaik sejak tahun 2017 dan indeks Nikkei 225 membukukan kenaikan 26,18%.
Indeks Kospi yang naik 75,63% menjadi indeks saham di Asia dengan kinerja terbaik tahun ini disusul oleh Hang Seng yang naik 29,01%.
Indeks Taiex Taiwan lompat 23,79% sepanjang tahun 2025 ini sementara indeks S&P/ASX 200 bertambah 5,85%.
Di Asia Tenggara, HCMSE Vietnam menjadi indeks dengan kinerja tahunan terbaik, naik 38,9% YTD. Lalu, disusul oleh Strait Times Singapura yang naik 22,8% dan IHSG naik 22,13%. Sementara, FTSE KLCI Malaysia hanya tumbuh 2,86%.
Baca Juga: Bursa Asia Menguat, Investor Optimistis Santa Claus Rally
“Indeks SET Thailand menjadi indeks dengan kinerja terburuk di kawasan Asia Tenggara dengan penurunan 10,03% disusul oleh PSEI Filipina yang terpuruk 7,59%,” ungkapnya.
Senior Analyst Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas mengatakan, hari ini Bursa Asia bergerak mixed.
Shanghai Composite stagnan seiring aksi ambil untung setelah reli panjang, sementara Shenzhen menguat tipis. Hang Seng memimpin penguatan berkat reli saham teknologi dan sentimen positif dari data perdagangan Hong Kong yang solid serta aktivitas IPO.
Sebaliknya, Nikkei Jepang melemah tipis di tengah tekanan saham logam dan sekuritas.
“Pergerakan pasar dipengaruhi kombinasi profit taking akhir tahun, kewaspadaan jelang rilis PMI China, serta risiko geopolitik terkait latihan militer China di sekitar Taiwan,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (30/12/2025).
Sukarno memproyeksikan, Bursa Asia pada perdagangan Rabu besok diperkirakan bergerak terbatas, sideways hingga positif tipis, seiring volume rendah jelang libur Tahun Baru 2026.
Besok, ada beberapa bursa yang libur, dan ada beberapa yang buka setengah hari. Sentimen pendukung datang dari momentum akhir tahun, likuiditas longgar, dan data ekonomi.
“Namun, kenaikan diperkirakan terbatas karena pelaku pasar masih wait and see dan minim katalis baru,” tuturnya.
Selanjutnya: Pemerintah Buka Keran Impor Gula dan Garam, Begini Tanggapan Apindo
Menarik Dibaca: Hujan Sangat Deras Guyur Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (31/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













