Reporter: Roy Franedya, Badrut Tamam, Abdul Wahid Fauzi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana pembelian kembali atau buy back saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih menjadi misteri. Tak seperti emiten lain yang sudah mulai merealisasikan aksi buy back di saat krisis, manajemen emiten berkode BUMI ini sama sekali belum melancarkan aksinya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) pun mempertanyakan rencana buy back BUMI itu. Soalnya, manajemen BUMI sudah berulangkali menyatakan akan ikut dalam program buy back tersebut. "Kami akan pertanyakan apa yang membuat BUMI belum merealisasikan buy back," kata Direktur Utama BEI Erry Firmansyah, kemarin.
Kata Erry, program buy back itu memang bukan program paksaan. Namun, seharusnya, BUMI memberikan kepastian tentang rencana tersebut. "Investor harus tahu kepastiannya," tuturnya
Senior Vice President Hubungan Investor BUMI Dileep Srivastava bilang, BUMI tetap akan menggelar aksi buy back. "Sumber pendanaan buy back berasal dari kas internal," ujarnya. Rencananya, BUMI akan melakukan buy back hingga 17% saham yang beredar di pasar. Anak usaha Kelompok Bakrie ini memperkirakan butuh dana sekitar US$ 824 juta untuk membiayai program pembelian kembali saham ini.
Dileep juga menegaskan, BUMI akan melakukan buy back sesuai dengan aturan main yang berlaku di pasar modal. "Kami akan mengikuti seluruh prosedur buy back yang berlaku," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News