kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Reliance ingin The Fed segera naikkan suku bunga


Jumat, 04 September 2015 / 00:01 WIB
Reliance ingin The Fed segera naikkan suku bunga


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JALARTA. Reliance Capital Management mengharapkan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) segera memutuskan rencananya untuk menaikkan suku bunga agar gejolak di pasar keuangan global dapat mereda.

"Semua petinggi bank sentral akan berkumpul pada pertengahan September ini di Jackson Hole. Sebaiknya the Fed tidak menunda lagi kenaikan suku bunganya, kalau ternyata memang naik mungkin pasar akan terkoreksi, namun setelah itu ada kemungkinan kembali menguat karena arah kebijakannya sudah jelas," ujar Head of Invesment Reliance Manajer Investasi Christian Halim, Kamis (3/9).

Menurutnya, jika the Fed menaikkan suku bunganya maka sentimen ketidakpastian akan berkurang. Jadi, hanya tersisa dari ketidakpastian pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan masalah utang Yunani. "Dengan begitu, fluktuasi mata uang dollar AS diharapkan stabil," katanya.

Christian Halim mengatakan bahwa dengan mata uang dollar AS yang stabil maka emiten domestik dapat mengantisipasi kinerja keuangannya.

"Banyak emiten yang membukukan penurunan laba, terutama di sektor komoditas dan masih banyak emiten yang juga memiliki utang dollar AS. Nilai tukar dollar AS yang menguat belakangan ini, membuat emiten membukukan kerugian kurs pada kuartal kedua yang berdampak pada kinerja laba," katanya.

Ia mengharapkan bahwa setelah adanya kepastian, pasar saham global, termasuk di dalam negeri dapat lebih stabil sehingga akan mendorong kinerja produk reksadana jenis saham.

Sementara itu, berdasarkan data PT Infovesta Utama, sepanjang Januari-Agustus 2015, indeks reksadana saham turun 17,56 % yang merupakan penurunan tertinggi dibandingkan instrumen reksadana jenis lainnya.

Tercatat, indeks reksadana campuran turun 9,17 %. Sementara indeks reksadana pendapatan tetap naik tipis 0,82 %, indeks reksadana obligasi pemerintah naik 1,49 %, dan indeks reksadana obligasi korporasi menguat 4,95 %.

Christian Halim mengaku bahwa pihaknya berniat untuk menerbitkan reksadana jenis saham. Saat ini Reliance baru memiliki reksadana obligasi dan reksadana campuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×