kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana saham syariah offshore bakal mengkilap


Selasa, 28 Juni 2016 / 20:50 WIB
Reksadana saham syariah offshore bakal mengkilap


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

Sebelumnya, The Fed berencana mengerek suku bunga sebanyak dua kali sepanjang tahun 2016. Saat ini, suku bunga The Fed tercatat pada 0,25% - 0,5%.

Mengacu fund fact sheet per Mei 2016, mayoritas aset Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS diparkir sektor information technology (IT) 31,33%. Lalu diikuti oleh sektor material 11,5%, telekomunikasi 10,74%, serta sektor lainnya 46,43%.

"Kami yakin sektor telekomunikasi dan IT related akan positif baik di global maupun dalam negeri. Karena saat ini, dunia mengarah pada e-commerce dan digital platform," tuturnya.

Sementara perusahaan masih enggan menilik sektor saham yang berhubungan dengan komoditas dan energi.

Alvin berharap, kinerja Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS akan mengungguli indeks acuannya di waktu mendatang. Memang ada katalis negatif dari eksternal yakni Brexit.

Namun, Alvin berpendapat, Brexit hanya akan berdampak negatif bagi negara maju dan negara yang memiliki hubungan perdagangan erat dengan Inggris. Semisal Eropa, China, Korea Selatan, Taiwan, hingga Singapura.

Sementara negara-negara yang perdagangannya minim dengan Inggris, semisal Indonesia, Thailand, serta Filipina kurang terpengaruh. "Emerging market lebih positif. Saham-saham Asia Pasifik yang kami masuki kebanyakan negara berkembang," jelasnya.

Angin segar juga akan bersumber dari menurunnya peluang kenaikan suku bunga acuan The Fed.

Alvin menuturkan, perusahaan berencana memperbesar porsi saham syariah Indonesia untuk racikan produk tersebut. Sebab, pasar modal dalam negeri diterawang bakal menghijau pasca pengesahan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) pada 28 Juni 2016. Sayangnya Alvin masih enggan membeberkan porsi kenaikan saham syariah domestik.

Bharat Joshi, Investment Director PT Aberdeen Asset Management mengungkapkan, perusahaan menerapkan strategi bottom-up dalam mengelola produknya. Begitu pula untuk racikan Aberdeen Syariah Asia Pacific Equity USD Fund. Perusahaan tetap fokus pada fundamental saham yang digenggam.

Mengutip fund fact sheet per Mei 2016, mayoritas alokasi dana diparkir pada saham syariah dari negara Jepang, India, serta Hong Kong.

Bharat menjelaskan, perusahaan terbaik Negeri Sakura telah memperluas pendapatan dari luar negeri untuk beberapa waktu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×