kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana saham racikan Trimegah AM berhasil unggul hingga akhir Juli


Kamis, 05 Agustus 2021 / 20:43 WIB
Reksadana saham racikan Trimegah AM berhasil unggul hingga akhir Juli
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga saham berkapitalisasi besar atawa big caps merontokkan rata-rata kinerja reksadana saham. Namun, beberapa reksadana saham ada yang tetap berkinerja unggul berkat kenaikan harga saham middle caps atawa saham lapis kedua. 

Berdasarkan data Infovesta utama, rata-rata kinerja reksadana saham yang tercermin dalam Infovesta 90 Equity Fund Index menurun 9,32% year to date (ytd) hingga akhir Juli. Sementara, beberapa reksadana ada yang tetap berkinerja positif. 

Salah satunya, reksadana Trim Kapital Plus dari Trimegah Asset Management (Trimegah AM) yang tumbuh 11,58% ytd. Reksadana saham Trimegah AM yang lain, yaitu Trim Kapital  juga catatkan pertumbuhan kinerja 8,68% ytd. 

Direktur Utama PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) Antony Dirga mengatakan rata-rata kinerja reksadana saham menurun karena indeks harga saham gabunngan (IHSG) tertekan pelemahan harga saham-saham big caps. Kinerja LQ45 yang menggambarkan kinerja saham big caps tercatat minus 11,96% ytd. Sebagai perbandingan IHSG masih tumbuh 1,52% ytd. 

Sedangkan, Antony mengamati mayoritas reksadana saham cenderung berinvestasi pada saham big caps. Alhasil,  kinerja mayoritas reksadana saham melemah. 

Baca Juga: Aset investasi asuransi jiwa terus tumbuh, paling banyak di reksadana

Namun, reksadana saham milik Trimegah AM termasuk dalam jajaran reksadana yang tetap berkinerja unggul. Antony mengatakan reksadana Kapital Plus memang cenderung fokus pada saham mid to big caps. Dalam memilih aset saham, Antony memperhatikan rasio likuiditas transaksi harian untuk membatasi risiko dala pengelolaan portofolio. 

Selama ini, reksadana Trim Kapital Plus juga banyak berinvestasi pada sektor yang dikategorikan new economy, seperti sektor teknologi, logistik, fintech serta lainnya. 

Sentimen positif yang mendukung saham new economy menurut Antony adalah, dalam jangka panjang saham kategori tersebut akan diburu investor. Hal serupa juga sudah terjadi di Amerika, China, India di mana saham-saham yang masuk kategori new economy berhasil mengalahkan benchmark utama lebih dari 1 dekade terakhir. 

"Agresifitas dalam growth profitability dan juga market share acquisition membuat saham new economy digemari banyak investor," kata Antony. 

Meski begitu, Antony tetap menilai saham yang termasuk old economy menarik karena koreksi harganya sudah terlalu dalam. Oleh karena itu, Antony mengatur strategi pengelolaan yang terus merotasi fokus pemilihan saham dari new economy dan old economy agar bisa terus berkinerja mengalahkan pasar secara konsisten. 

Secara umum, Antony memproyeksikan reksadana saham di tahun ini masih menarik meski rata-rata kinerja saat ini masih minus. Namun, Antony menyarankan sebaiknya investor lebih jeli dalam memilih reksadana saham yang tepat untuk diinvestasikan. 

"Investor sebaiknya benar-benar mengerti dan mempelajari strategi yang dipergunakan reksadana saham yang mereka pilih," kata Antony. Investor bisa mempelajari reksadana dari prospektus dan fund fact sheet. Ada baiknya, investor juga mengikuti acara edukasi manajer investasi di sosial media maupun webinar. 

"Di Trimegah kami cukup rajin mengadakan edukasi untuk investor, sehingga investor bisa mengerti reksadana mana yang lebih taktis dan mampu beradaptasi dengan cepat di keadaan pasar yang sedang konsolidasi seperti saat ini," kata Antony. 

Pengetahuan tentang reksadana mana yang cenderung memiliki valuasi  murah dan cocok  untuk di-hold dalam horizon yang lebih panjang, juga bisa didapat.

Baca Juga: Yield turun lima hari berturut-turut, SUN masih layak dilirik

Antony memproyeksikan posisi IHSG di akhir tahun ini di 6.700-6.800. Jadi, Antony optimistis meski rata-rata kinerja reksadana saham maasih minus, kelak akan ada momentum pasar rebound di semester II-2021. 

Tentunya, Antony berharap penanganan pandemi Covid-19 yang optimal mampu membangkitkan kembali ekonomi. 
"Belajar dari pengalaman historis pasar dunia ketika menghadapi pandemi flu spanyol di tahun 1918-1920 dan juga more recently, pandemi covid-19 di tahun ini di India dan Brazil, pasar cenderung akan memiliki momentum positif setelah jumlah kasus harian sudah mencapai puncaknya. Kami harapkan ini dapat terjadi dalam waktu dekat, dan pasar kita bisa bergerak positif sesuai harapan kami, "kata Antony. 

Antony mengatakan faktor terbesar yang masih menjadi tantangan bagi pelaku pasar tentunya jika pandemi semakin merajalela dan memperburuk kondisi ekonomi. Ekspektasi pasar saat ini adalah pencapaian herd imunity yang bisa mengakhiri pandemi. Namun, belajar dari flu spanyol pandemi berakhir setelah kurang lebih dua tahun. Tapi, Antony berharap pandemi kali ini bisa segera berakhir. 

Jika kondisi buruk semakin berlanjut, Antony mengatakan reksadana saham yang bersifat taktis seperti Trimegah Kapital Plus ataupun reksadana campuran yang memiliki objective absolute return seperti Trimegah Balanced Absolute Strategy, diproyeksikan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan reksadana saham yang dikelola statis dan pasif. 

Selanjutnya: Investasi Reksadana Lewat Marketplace, Murah Tapi Pilihan Produknya Terbatas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×