kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana saham moncer di Januari 2018


Jumat, 02 Februari 2018 / 22:10 WIB
Reksadana saham moncer di Januari 2018
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia - IHSG


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seluruh indeks reksadana mengawali awal tahun dengan kinerja positif. Berdasarkan data Infovesta Utama hingga Januari 2018 indeks reksadana saham catatkan kinerja tertinggi sebesar 4,71%.

Selanjutnya, indeks reksadana campuran catatkan kinerja 2,94%. Sementara, indeks reksadana pendapatan tetap hasilkan kinerja sebesar 0,60% dan indeks reksadana pasar uang capai kinerja sebesar 0,32%.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, indeks reksadana saham bisa menghasilkan kinerja tertinggi karena terdorong Indeks Harga Saham Gabungan yang juga naik sebesar 3,93%. Sedangkan, indeks obligasi pemerintah dan korporasi masing-masing naik sebesar 0,81% dan 0,87%.

Wawan mengatakan IHSG dapat menguat cukup tinggi dan bisa mengangkat kinerja reksadana saham karena didukung optimisme pasar pada laporan keuangan beberapa emiten. Selain itu, IHSG juga mendapat dukungan dari kenaikan harga komoditas seperti batubara dan minyak.

"Ada kabar bagus Indonesia memang sengketa biodesel dengan Uni Eropa," kata Wawan, Jumat (2/2). Inflasi dan suku bunga pun masih sesuai ekspektasi.

Di awal tahun ini rata-rata kinerja reksadana saham bisa melebihi IHSG. Wawan perkirakan hal tersebut terjadi karena sebagian besar fund manager tepat dalam memilih portofolio. Selain itu, para fund manager juga tepat dalam mekalukan trading. "Ketika jual beli dilakukan dengan tepat kinerja bisa lebih dari IHSG," kata Wawan.

Namun, kali ini, Wawan memiliki catatan yang berbeda. Tahun lalu IHSG naik terdorong kenaikan saham berkapitalisasi besar atau blue chip. Sedangkan, di awal tahun ini, saham second liner yang lebih berperan dalam mendorong IHSG.

Wawan mengatakan reksadana saham yang bisa berkinerja lebih tinggi di atas rata-rata reksadana saham dan IHSG bulan kemarin adalah reksadana yang memiliki portofolio saham di second liner yang memang sedang naik tinggi.

Wawan mencontohkan bulan lalu kinerja saham yang naik tinggi datang dari sektor komoditas, pertambangan, properti dan konstruksi. "Fund Manager dia pegang PGAS saja sudah naiknya 60% bulan lalu," kata Wawan.

Sementara, bagi reksadana saham yang tidak berhasil berkinerja lebih tinggi dari indeks Wawan perkirakan karena reksadana saham tersebut memiliki portofolio di sektor infrastruktur dan konsumer.

Wawan menegaskan memang bulan lalu ada beberapa saham di sektor tersebut yang berkinerja bagus dan turun. "Ada yang turun seperti TLKM,JSMR, INDF, GGRM, dan UNVR," kata Wawan.

Kinerja reksadana lain seperti reksadana pendapatan tetap, campuran dan pasar uang, Wawan nilai kinerja di awal tahun ini masih sesuai dengan perkiraan pertumbuhan di akhir tahun.

Wawan memproyeksikan rata-rata reksadana saham tumbuh 10% di akhir tahun. Sementara di periode yang sama reksadana campuran tumbuh 8%, reksadana pendapatan tetap tumbuh 6%-7% dan reksadana pasar uang tumbuh 4%-5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×