kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Reksadana Saham Dianggap Punya Prospek Positif, Simak Sentimennya


Kamis, 28 September 2023 / 18:00 WIB
Reksadana Saham Dianggap Punya Prospek Positif, Simak Sentimennya


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham memperlihatkan kinerja positif belakangan ini. Pada periode 15-22 September 2023, Infovesta Equity Fund Index naik 0,54% dibanding pekan sebelumnya.

Sementara itu, kenaikan Infovesta Balanced Fund Index lebih rendah yakni 0,34%, lalu Infovesta Fixed Income Index turun 0,14%, dan Infovesta Money Market Fund Index naik 0,08%.

Sementara secara year to date (YtD) sampai dengan 22 September 2023, indeks reksadana saham masih tercatat minus 0,17%. Berbeda dengan indeks reksadana campuran yang naik 3,14% YtD, indeks reksadana pendapatan tetap terkerek 3,20%, dan indeks reksadana pasar uang naik 2,90%.

Senior Vice President Head of Retail Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi mengatakan, ada sejumlah faktor yang mendorong kinerja reksadana saham lebih tinggi dari reksadana lainnya. 

Baca Juga: OJK: Investasi Asuransi Jiwa di Reksadana Terus Mengalami Penurunan

Pertama, peningkatan keyakinan pasar terhadap ekonomi secara keseluruhan dan kinerja perusahaan mendorong investasi lebih tinggi dalam reksadana saham. Investor umumnya melihat saham memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding kelas aset lain.

Kedua, indikator ekonomi yang menguntungkan, seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), inflasi rendah, dan pertumbuhan output industri yang positif menarik investor untuk berinvestasi dalam reksadana saham. 

Ketiga, tingkat suku bunga yang rendah dan ekspektasi inflasi yang terkendali dapat membuat saham lebih menarik dibandingkan dengan instrumen pendapatan tetap. 

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menambahkan, sentimen yang paling menjadi penentu pergerakan pasar saham ke depannya adalah tingkat suku bunga dan inflasi Amerika Serikat (AS). Sebagaimana diketahui, angka tersebut berubah dari bulan ke bulan. 

"Selama inflasi AS turun atau terkendali, maka efeknya akan bagus untuk pasar saham. Begitu juga sebaliknya," tutur Rudiyanto. 

Untuk tahun 2024, Reza memprediksi prospek reksadana saham akan positif karena pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan lebih baik, peningkatan aktivitas industri, dan potensi kemajuan teknologi. Sektor teknologi, perawatan kesehatan, dan energi terbarukan mungkin menawarkan peluang pertumbuhan yang signifikan di 2024.

"Sektor-sektor tersebut berpotensi mendorong tingkat pengembalian yang lebih tinggi untuk reksadana saham," kata Reza saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (28/9). 

Baca Juga: Industri Reksadana Dinilai Tetap Solid Meski Suku Bunga Tinggi

Menurut Reza, terus berkembangnya teknologi memicu permintaan yang kuat untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan terkait. Inovasi seperti kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), dan teknologi cloud memiliki potensi untuk pertumbuhan jangka panjang.

Kemudian, peningkatan kesadaran akan lingkungan dan transisi menuju energi bersih mendorong investasi dalam energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan baterai. Kebijakan pemerintah yang mendukung energi terbarukan juga menjadi faktor pendorong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×