Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih tertekan di zona merah. Meski begitu, perusahaan farmasi tersebut dinilai masih memiliki prospek positif sepanjang tahun ini menilik hasil akuisisinya yang sudah mulai memberikan kontribusi.
Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian mengatakan bahwa terakhir KLBF telah mengakuisisi PT Aventis Pharma yang merupakan perusahaan dengan produk obat resep maupun obat bebas pada 30 November 2022.
Nah, hasil dari akuisisi tersebut telah terlihat pada kinerja keuangan KLBF pada kuartal I 2023.
Baca Juga: Enseval Putera (EMPT) Optimistis Tren Pertumbuhan Kinerja Terus Berlanjut
"Segmen obat resep mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 27% YoY menjadi Rp 1,95 triliun, kami melihat akuisisi ini akan meningkatkan kontribusi penjualan KLBF," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (14/6).
Ayu menilai, prospek KLBF tahun ini didorong oleh penjualan produk kesehatan yang masih cenderung stabil. Selain itu KLBF juga akan mulai memproduksi produk obat berbasis biologi yang memiliki prospek di tengah penetrasi pasar yang masih rendah.
Di sisi lain, di tengah penurunan harga komoditas, ia juga belum melihat dampak yang signifikan terhadap perseroan. Ayu menjelaskan, memang beban pokok pada setiap segmen tercatat mengalami kenaikan didorong kenaikan harga bahan baku.
Namun, marjin laba kotor KLBF pada kuartal I 2023 tercatat turun menjadi 41%.
Baca Juga: Asing Banyak Menjual Saham-Saham Ini Saat IHSG Berakhir di Zona Hijau Kemarin
"Kami melihat margin KLBF masih akan cenderung stabil di tengah risiko fluktuasi rupiah yang masih tinggi," katanya.
Reliance Sekuritas pun masih merekomendasikan buy KLBF dengan support dan resistance di level Rp 1.940 - Rp 2.280. Pada penutupan perdagangan Rabu (14/6), harga KLBF terkoreksi 1,44% ke level Rp 2.050 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News