Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) selalu mencatat kinerja yang positif. Bahkan, kuarta I 2017 lalu TPIA mencatat kenaikan pendapatan 77% yoy menjadi US$ 633 juta dari sebelumnya US$ 358 juta.
"Namun, kami memperkirakan bahwa pertumbuhan penjualan yang spektakuler akan sulit terulang karena sejak 2Q16 tren penjualan sudah berada di sekitar US$ 500 juta-US$600 juta," jelas Yuni, analis NH Korindo Sekuritas dalam risetnya, Selasa (1/8).
Sejatinya, TPIA juga memiliki segmen bisnis butadiene yang potensi permintaannya juga tak kalah dengan jenis bijih plastik lainnya seperti polyolefein dan olefein.
Tapi, kontribusinya masih kecil, baru sekitar 14% terhadap pendapatan konsolidasi. Kontribusi sebesar itu belum kuat untuk mendorong pendapatan TPIA mencetak rekor lagi.
Kendati demikian, permintaan domestik untuk produk bijih plastik masih akan terus meningkat. Menanggapi fakta ini, TPIA memperluas pangsa pasarnya dengan memasuki sektor otomotif.
PT Toyota Motor Manufacturing menyatakan bahwa resin polypropylene dan impact copolymer TPIA telah memenuhi spesifikasi sebagai bahan baku komponen mobil Toyota.
Namun, karena sentimen meredanya rekor kinerja tersebut, ia merekomendasikan hold saham TPIA. Target harganya Rp 28.300 per saham. Target harga itu mencerminkan EV/EBITDA sebesar 13,3 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News