CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Rights issue TPIA berpeluang oversubscribed


Selasa, 13 Juni 2017 / 16:59 WIB
Rights issue TPIA berpeluang oversubscribed


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mulai mengukur permintaan atas atas proses penerbitan saham dengan memberikan hak memesan efek terlebih dulu (HMETD) atau rights issue.

Permintaannya sejauh ini terbilang besar. Berdasarkan rancangan penjualan awal atau pre-marketing atas aksi korporasi tersebut, permintaan untuk penempatan saham aksi korporasi itu bisa meningkat sebanyak US$ 303 juta.

"Kami sudah melakukan pre-marketing, hitung-hitungan diatas kertas hasilnya sebesar itu, tapi ini bukan hitungan final," ujar Harry Tamin, Head of Investor Relation TPIA kepada KONTAN belum lama ini.

Dengan permintaan sebesar itu, permintaan saham TPIA di pasar nanti berpeluang besar mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed minimal 0,65 kali. Sebab, sebelumnya manajemen menargetkan perolehan dana US$ 463 juta atau setara lebih dari Rp 6 triliun melalui aksi korporasi tersebut.

Target itu diperoleh dengan asumsi TPIA akan melepas 280 juta saham atau setara 7,85% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan rentang harga penawaran Rp 18.000-Rp 22.000 per saham.

Meski ada peluang oversubscribed, Harry belum bisa memastikan apakah harga pelaksanaan rights issue TPIA nanti akan menggunakan rentang atas Rp 22.000 per saham atau justru rentang bawah Rp 18.000 per saham. Sebab, proses rights issue TPIA masih panjang.

"Karena nanti juga masih ada masukan dari underwriter juga. Izin efektif OJK juga sedang kami urus, jadi, kami tidak mau mendahului," jelas Harry.

Ia menambahkan, proses awal pengurusan izin efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah dimulai awal pekan ini dan akan diteruskan hingga beberapa tahap selanjutnya. Sehingga, diperkirakan izin efektif bisa diperoleh pada 19 Juli mendatang.

Tapi, TPIA sudah memulai proses roadshow. Roadshow pertama berlangsung di Jakarta mulai awal pekan ini hingga 14 Juni. Roadshow kedua dilakukan pada tanggal 15 Juni-16 Juni dan berakhir di Hong Kong pada 19 Juni-20 Juni.

Rights issue TPIA menggunakan rasio 47:4. Artinya, setiap pemegang 47 saham lama berhak atas empat HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegang sahamnya untuk membeli satu saham baru. Bagi yang tidak mengeksekusi haknya, rights issue ini memberikan efek dilusi sebesar 5,5%.

Selain untuk memenuhi syarat free float minimal 7,5%, TPIA juga akan menggunakan dana hasil rights issue tersebut untuk menutup kebutuhan modal ekspansi. TPIA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga US$ 1 miliar untuk tahun ini hingga 2019 mendatang.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×