kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekomendasi: Sektor logam industri dan mineral berprospek cerah usai Biden menang


Senin, 09 November 2020 / 06:10 WIB
Rekomendasi: Sektor logam industri dan mineral berprospek cerah usai Biden menang


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor logam industri dan mineral berpotensi memiliki prospek cerah setelah Joe Biden dipastikan menang dalam pemilu AS. Para analis memproyeksikan harga komoditas akan kompak naik tersulut kebijakan dalam pemerintahan Biden. 

Dessy Lapagu Analis Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan sektor komoditas diproyeksikan akan mendapat sentimen positif dari kebijakan-kebijakan Biden yang bisa membuka lebih lebar potensi komoditas industri di pasar global. 

Analis Panin Sekuritas Juan Oktavianus juga berpendapat kemenangan Biden membawa snetimen positif bagi sektor logam dan mineral. Kemenangan Biden akan menurunkan tensi geopolitik yang selama ini menjadi rekam jejak Donald Trump. 

Dengan adanya harapan permasalan geopolitik menurun di pemerintahan Biden, maka aktivitas ekonomi dan industri bisa membaik. Ujungnya, permintaan bahan baku industri seperti komoditas bisa meningkat. Harga komoditas juga akan terkerek. 

Baca Juga: Joe Biden menang pemilu AS, OPEC bakal merindukan Donald Trump

Juan memproyeksikan harapan Biden akan menggelontorkan stimulus yang lebih besar dari rencana Trump membuat dollar AS cenderung melemah. Sebaliknya permintaan emas akan meningkat karena minat investor cenderung meningkat saat dollar AS melemah. Harga emas pun diproyeksikan meningkat.  

Demikian pula ekpektasi aktivitas industri yang meningkat di 2021 akan mengerek permintaan logam industri seperti nikel dan timah. 

Dessy mengatakan sektor logam industri dan mineral sejatinya sudah mengalami tren kenaikan sebelum pemilu AS menjadi isu global. Faktor penguatan harga komoditas di sektor ini datang dari kenaikan permintaan global.

Lihat saja, emas yang sebagai aset safe haven saat ini meningkat permintaanya. Begitu pun permintaan nikel menjulang seiring berkembangkan industri electric vehicle yang menggunakan nikel sebagai sumber bahan bakunya. 

Di tengah sentimen positif yang membanjiri sektor logam industri dan minerka, Juan memandang PT Aneka Tambang (ANTM) memiliki prospek pertumbuhan kinerja dan kenaikan harga yang menarik. 

"ATNM diuntungkan karena memiliki model bisnis penjualan emas dan nikel," kata Juan. Selain itu, Juan juga melihat usaha ANTM yang sedang mengincar Blok Wabu bekas lahan tambang PT Freeport Indonesia akan menambah potensi pertumbuhan kinerja ANTM. Di sisi lain ANTM juga memiliki prospek cerah karena mengerjakan proyek konsorsium industri baterai berbahan baku nikel.

Juan merekomendasikan buy ANTM di target harga Rp 1.300 hingga akhir 2021. 

Sementara, dari sisi penjualan ekspor, Dessy memandang prospek kinerja PT Vale Indonesia (INCO) dan PT Merdeka Copper Gold (MDKA) cenderung masih akan mengalami tantangan. Namun, pasar domestik yang sedang meningkatkan penyerapan nikel akan membuat kedua emiten tersebut menarik untuk dibeli dalam jangka panjang. 

Sedangkan, Dessy memilih ANTM dan INCO sebagai emiten yang paling dijagokan di sektor ini. Dessy merekomendasikan beli INCO dengan target harga Rp 5.050. Sedangkan, untuk semetara waktu Dessy masih menghitung ulang target harga ANTM karena target harga sebelumnya sudah terlewati. 

Selanjutnya: Melihat prospek bisnis Bukit Asam (PTBA) ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×