kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Rekomendasi Saham Surya Citra Media (SCMA) Saat Ekonomi Mulai Pulih


Senin, 06 Juni 2022 / 06:05 WIB
Rekomendasi Saham Surya Citra Media (SCMA) Saat Ekonomi Mulai Pulih


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) membukukan pertumbuhan kinerja sepanjang kuartal I tahun ini. Pendapatan SCMA naik 9,3% menjadi Rp 1,5 triliun. 

Analis Panin Sekuritas, Jonathan Guyadi dalam riset 30 April 2022 menjelaskan jika kinerja SCMA tersebut inline yakni memenuhi 23,4% dari proyeksi Panin Sekuritas. Menurut dia, meningkatnya pendapatan di kuartal I-2022 ditopang dari sentimen positif dari meningkatnya belanja iklan seiring membaiknya aktivitas masyarakat. "Kami memperkirakan hal
ini juga ditopang dari penayangan Liga 1 yang cenderung berdampak positif pada belanja iklan SCMA," terang dia. 

Dari segi audience share SCMA pada kuartal I-2022 mengalami perbaikan dimana blended audience share untuk all-time tercatat pada level 31,0%, naik dari kuartal I-2021 di 28,8%. 

Baca Juga: Kinerja Surya Citra (SCMA) Berpotensi Tertekan di 2022, Cermati Rekomendasi Analis

Jonathan mengatakan jika segmen televisi mencatatkan pertumbuhan pendapatan ke level Rp 1,3 triliun, naik 7,3% secara year on year (yoy). Ini didukung kinerja positif SCTV dan Indosiar Visual Mandiri (IVM). 

SCTV mencatatkan pertumbuhan pendapatan 4,0% secara tahunan menjadi ke Rp 723,8 miliar di kuartal I-2022. Sedangkan IVM mencatatkan pertumbuhan pendapatan 10,9% menjadi Rp 565,1 miliar ditopang dari penayangan Liga 1.

Segmen digital dan out of home (OOH) mencatatkan peningkatan pendapatan 82,1% secara yoy menjadi Rp 268 miliar. Kinerja positif ini dari pendapatan Vidio yang mencatatkan kenaikan 67% secara yoy menjadi Rp 155 miliar. 

Kenaikan ini seiring dengan meningkatnya pengguna Vidio yang tercatat mencapai 2,5 juta pelanggan per awal Mei tahun 2022. Dimana pada Desember 2021 sebanyak 2 juta pelanggan yang ditopang dari original series. 

Selain itu, rata-rata pendapatan per pelanggan alias average revenue per user (ARPU) juga meningkat. Ini seiring meningkatnya jumlah pengguna dengan skema direct subs dari sebelumnya bundled subs.

Dari segi margin pun menurun di kuartal I-2022. Margin laba kotor SCMA turun ke 47,2% kuartal I-2022. Sedangkan margin laba kotor di kuartal IV-2021 mencapai 45,1% dan kuartal I-2021 di 53,8%. Penurunan margin laba kotor di kuartal I-2022 disebabkan penayangan Liga 1, aktivitas produksi sinetron untuk FTA TV maupun original content untuk Vidio. 

Baca Juga: Keuntungan Surya Citra Media (SCMA) Berpotensi Tertekan, Ini Rekomendasi Analis

"Patut diketahui SCMA telah memproduksi kurang lebih 12 original series untuk Vidio pada periode Mei - Juni 2022 lebih banyak dari tahun 2021 sebanyak 15 original series," terang Jonathan. Efeknya pun beban operasional SCMA mengalami peningkatan ke level Rp 391 miliar (naik 47,9% secara yoy) seiring tingginya aktivitas marketing untuk Vidio. 

Atas hasil ini SCMA juga mencatatkan penurunan EBITDA margin ke 22,3% kuartal I-2022 dari periode sama tahun 2021 sebanyak 35,5%. Ini membawa laba bersih SCMA turun 14,1% secara yoy menjadi Rp 285 miliar. Jonathan menyebut jika laba bersih SCMA di bawah estimasi PANS 20,0% dan konsesus memenuhi 20,4%. 

Di sepanjang 2022, Jonathan memperkirakan, SCMA akan mengalami tekanan profitabilitas akibat implementasi analog switch off (ASO) fase 1 yang dimulai April 22 dan soccer related events.

Realisasi kinerja tersebut membuat Jonathan memperkirakan pertumbuhan pendapatan SCMA bisa melambat akibat harga soft commodities yang meningkat dan berdampak pada belanja iklan dari perusahaan FMCG. 

Baca Juga: Pendapatan Naik 9,28%, Laba Bersih Surya Citra (SCMA) Turun 14% di Kuartal I-2022

Belanja iklan beberapa perusahaan FMCG besar turun. Seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang menurunkan belanja iklan dari 4% di tahun 2020 menjadi 3,3% di kuartal I-2022. Sementara belanja iklan Mayora mencapai 10,0% turun dari tahun 2021 di 13%. Namun UNVR masih meningkat belanja iklan menjadi 6,8% dari tahun 2021 di 5,5%. 

"Sejalan dengan hal ini, kami menurunkan estimasi pendapatan dan laba bersih untuk tahun 2022 masing-masing -0,8% dan -9,0%," kata Jonathan. Panin Sekuritas memperkirakan pendapatan SCMA akan menjadi Rp 6,49 triliun atau turun dari proyeksi semula di Rp 6,55 triliun. Sedangkan laba bersih SCMA akan menjadi Rp 1,29 triliun dari proyeksi semula di Rp 1,42 triliun. 

Penurunan kinerja ini lantaran one-off cost dari beban penayangan soccer related events dan biaya dari implementasi ASO. Jonathan juga menjelaskan jika harga soft commodities yang tinggi dapat mempengaruhi belanja iklan perusahaan FMCG. 

Namun audience share yang tinggi dapat menopang resiliensi dari pendapatan perusahaan. Tak hanya itu, SCMA juga akan menaikkan ARPU dari Vidio serta churn rate yang menurun ke depannya.

Jonathan pun memberi rekomendasi BUY saham SCMA dengan target harga ke Rp 300. "Kami mempertahankan outlook positif SCMA didukung pertumbuhan dari jumlah pelanggan berbayar yang solid dari Vidio," terang dia. 

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Surya Citra Media (SCMA) Kompak Naik pada Tahun 2021

Investasi dari Affinity juga akan memperkuat pendanaan Vidio kedepan, Tak hanya itu, terjadi oemulihan dari audience share, dan neraca yang solid. "Kami mempertahankan rekomendasi buy untuk SCMA namun menurunkan target harga ke level Rp 300 dari sebelumnya Rp 350 per saham," ujar Jonathan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×