kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Rekomendasi Saham Surya Citra Media (SCMA) Saat Ekonomi Mulai Pulih


Senin, 06 Juni 2022 / 06:05 WIB
Rekomendasi Saham Surya Citra Media (SCMA) Saat Ekonomi Mulai Pulih


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Atas hasil ini SCMA juga mencatatkan penurunan EBITDA margin ke 22,3% kuartal I-2022 dari periode sama tahun 2021 sebanyak 35,5%. Ini membawa laba bersih SCMA turun 14,1% secara yoy menjadi Rp 285 miliar. Jonathan menyebut jika laba bersih SCMA di bawah estimasi PANS 20,0% dan konsesus memenuhi 20,4%. 

Di sepanjang 2022, Jonathan memperkirakan, SCMA akan mengalami tekanan profitabilitas akibat implementasi analog switch off (ASO) fase 1 yang dimulai April 22 dan soccer related events.

Realisasi kinerja tersebut membuat Jonathan memperkirakan pertumbuhan pendapatan SCMA bisa melambat akibat harga soft commodities yang meningkat dan berdampak pada belanja iklan dari perusahaan FMCG. 

Baca Juga: Pendapatan Naik 9,28%, Laba Bersih Surya Citra (SCMA) Turun 14% di Kuartal I-2022

Belanja iklan beberapa perusahaan FMCG besar turun. Seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang menurunkan belanja iklan dari 4% di tahun 2020 menjadi 3,3% di kuartal I-2022. Sementara belanja iklan Mayora mencapai 10,0% turun dari tahun 2021 di 13%. Namun UNVR masih meningkat belanja iklan menjadi 6,8% dari tahun 2021 di 5,5%. 

"Sejalan dengan hal ini, kami menurunkan estimasi pendapatan dan laba bersih untuk tahun 2022 masing-masing -0,8% dan -9,0%," kata Jonathan. Panin Sekuritas memperkirakan pendapatan SCMA akan menjadi Rp 6,49 triliun atau turun dari proyeksi semula di Rp 6,55 triliun. Sedangkan laba bersih SCMA akan menjadi Rp 1,29 triliun dari proyeksi semula di Rp 1,42 triliun. 

Penurunan kinerja ini lantaran one-off cost dari beban penayangan soccer related events dan biaya dari implementasi ASO. Jonathan juga menjelaskan jika harga soft commodities yang tinggi dapat mempengaruhi belanja iklan perusahaan FMCG. 

Namun audience share yang tinggi dapat menopang resiliensi dari pendapatan perusahaan. Tak hanya itu, SCMA juga akan menaikkan ARPU dari Vidio serta churn rate yang menurun ke depannya.

Jonathan pun memberi rekomendasi BUY saham SCMA dengan target harga ke Rp 300. "Kami mempertahankan outlook positif SCMA didukung pertumbuhan dari jumlah pelanggan berbayar yang solid dari Vidio," terang dia. 

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Surya Citra Media (SCMA) Kompak Naik pada Tahun 2021

Investasi dari Affinity juga akan memperkuat pendanaan Vidio kedepan, Tak hanya itu, terjadi oemulihan dari audience share, dan neraca yang solid. "Kami mempertahankan rekomendasi buy untuk SCMA namun menurunkan target harga ke level Rp 300 dari sebelumnya Rp 350 per saham," ujar Jonathan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×