Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, Bima memperkirakan respons pasar juga bergantung pada ekspektasi harga PUPS saham AADI, yang nantinya bisa memengaruhi harga teoritis ADRO.
Menurut dia, pelaku pasar bisa mempertimbangkan trading jangka pendek ADRO dengan pembelian pada rentang Rp 3.600 - Rp 3.650, dan melakukan penjualan menjelang atau saat cumdate.
Research Analyst Phintraco Sekuritas Muhamad Heru Mustofa memperkirakan tambahan dividen tunai final ADRO mencapai Rp 1.355,36 per saham atau yield sekitar 34,57%.
Baca Juga: Hari Ini (18/11) Penawaran Awal Berakhir, Cek jadwal IPO Saham Adaro Andalan (AADI)
Pasca pembagian dividen tunai tersebut, harga saham ADRO berpotensi mengalami penurunan mengingat harga saham ADRO sudah rally cukup signifikan.
Selain itu, potensi penurunan harga saham ADRO juga seiring dengan adanya penyesuaian Price Earning Ratio (PER) pasca spin-off AADI, mengingat adanya potensi penurunan laba ADRO sebagai dampak dari aksi tersebut. Adapun, saat ini ADRO diperdagangkan pada Price to Book Value (PBV) sebesar 1.06 kali.
Dengan menggunakan metode relative valuation dan pendekatan PBV, Heru memperkirakan potensi fair value ADRO berada di Rp 4.134. Untuk saat ini, Heru menyarankan wait and see terhadap saham ADRO.
Baca Juga: Menanti IPO Perusahaan dengan Kapitalisasi Jumbo di BEI pada Sisa Tahun 2024
Jika ingin koleksi, masuk pada level Rp 3.600 untuk target harga Rp 3.920 - Rp 4.000, dan stop loss jika turun ke bawah level Rp 3.460 per saham.
Selanjutnya: Sugiman Halim Konglomerat Pemegang Saham BRMS, Caplok IPO DOSS dan BOAT
Menarik Dibaca: Cuaca Jakarta Diperkirakan Berawan, Besok (19/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News