Reporter: Adi Wikanto, Helvana Yulian | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham masih berada di harga yang murah akibat fenomena sell In May and go away. Analis rekomendasi investor untuk membeli saham harga murah tersebut karena memiliki prospek yang bagus.
Saham harga murah yang layak dikoleksi tersebut antara lain PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Harga ketiga saham itu sempat melemah akibat fenomena sell In May and go away.
Pada perdagangan Senin 6 Juni 2022, harga saham ASRI ditutup di level 184 naik 13 poin atau 7,60% dalam 24 jam terakhir. Bulan lalu, harga saham ASRI sempat melemah di level 150 pada 19 Mei 2022.
Pada perdagangan Senin 6 Juni 2022, harga saham INKP ditutup di level 8.175 turun 100 poin atau 1,21% dalam 24 jam terakhir. Bulan lalu, harga saham INKP berada dititik terendah di level 7.275 pada perdagangan 12 Mei 2022.
Pada perdagangan Senin 6 Juni 2022, harga saham MNCN ditutup di level 965 turun 5 poin atau 0,52% dalam 24 jam terakhir. Bulan lalu, harga saham MNCN sempat melemah ke level 925 pada 12 mei 2022.
Fenomena sell In May and go away terjadi di pasar saham Indonesia bulan lalu. Setelah fenomena ini, umumnya valuasi saham akan terdiskon.
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menerangkan sell In May terjadi pada sepekan pertama pasca libur lebaran awal Mei lalu. Hal tersebut terjadi karena adanya capital outflow yang dipicu oleh kenaikan suku bunga The Fed.
Baca Juga: Lockdown di China Berakhir, Bursa Asia Berseri pada Senin (6/6)
Namun, untungnya hal ini tidak berlangsung lama. Pada pekan selanjutnya, berikutnya kondisi sudah mulai normal kembali dengan seiringan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sepanjang Mei, Pandhu mencermati saham teknologi mengalami koreksi paling dalam. Hal ini disebabkan oleh valuasi sektor ini yang relatif lebih tinggi dibanding sektor lain, ditambah dengan tren kenaikan suku bunga dan kinerja perusahaan.
"Maka tidak heran jika terjadi peralihan dimana para investor akan kembali menempatkan investasinya ke perusahaan old economy yang kinerjanya terbukti dan telah teruji bertahun-tahun," ujar dia, Senin (6/6).
Jika mengamati kinerja pada kuartal pertama, Pandhu menilai masih ada beberapa saham yang mencetak kinerja yang cukup bagus dan masih diperdagangkan pada valuasi yang relatif rendah.
Misalnya, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp 947 miliar pada kuartal pertama 2022 yang melesat 102,56% secara year on year (yoy) dari Rp 467 miliar di kuartal pertama 2021. ASRI juga berhasil berbalik untung Rp 138,39 miliar dari rugi Rp 308 miliar.
Kemudian, ada PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang membukukan laba bersih US$ 176,46 juta. meningkat 26,69% yoy dari US$ 139,27 juta pada akhir Maret 2021.
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp 2,6 triliun di tiga bulan pertama tahun ini. Pendapatan MNCN naik 21,68% yoy dari Rp 2,14 triliun. Pertumbuhan juga terjadi pada laba bersih MNCN yang meningkat 55% menjadi Rp 619 miliar.
Baca Juga: Rekomendasi Teknikal untuk Saham DIGI, JPFA dan MPMX pada Selasa (7/6)
Berdasarkan hitungan Pandhu, saat ini saham ASRI masih diperdagangkan pada PBV 0,37 kali dan PE 6,5 kali. Sementara INKP diperdagangkan pada PBV 0,62 kali dan PE 4,5 kali. Kemudian, MNCN diperdagangkan di PBV 0,78 kali dan PE 5,85 kali.
Dia bilang berbekal kinerja positif dan valuasi yang masih rendah tentu cukup menarik untuk dipertimbangkan bagi para investor untuk koleksi ketiga saham tersebut. Adapun hingga akhir tahun ini Investindo Nusantara Sekuritas memasang target harga ASRI Rp 260, INKP Rp 11800, dan MNCN Rp 1.485. "Secara teknikal pun masih cukup menarik dimana masing-masing mulai bergerak dalam tren positif sejak sepekan terakhir," pungkas dia.
itulah rekomendasi saham untuk perdagangan hari ini Selasa 7 Juni 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News