kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lockdown di China Berakhir, Bursa Asia Berseri pada Senin (6/6)


Senin, 06 Juni 2022 / 20:23 WIB
Lockdown di China Berakhir, Bursa Asia Berseri pada Senin (6/6)
ILUSTRASI. Mayoritas indeks saham di Asia sore ini (6/6) ditutup naik.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas indeks saham di Asia sore ini (6/6) ditutup naik. Indeks Hang Seng menguat 2,71%, disusul Shanghai Composite Index yang naik 1,28%, dan Nikkei 225 yang naik 0,56%.

Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, kenaikan ini terjadi setelah data memperlihatkan perlambatan aktivitas di sektor Jasa (Services) China mulai berkurang di bulan Mei. Ini seiring dengan berakhirnya kebijakan lockdown di Shanghai dan kota besar lainnya.

Partai Komunis China mengizinkan toko-toko, pabrik, dan berbagai jenis usaha lain di Kota Shanghai untuk kembali buka setelah tidak beroperasi selama 2 bulan. Kebijakan pembatasan aktivitas di ibukota Beijing juga sudah diperlonggar.

Baca Juga: Mencermati Saham-Saham Murah Setelah Fenomena Sell In May

Data Caixin Services PMI berada di level 41,4 di bulan Mei, naik dari level 36,2 di bulan April meskipun masih bertahan dalam teritori kontraksi (kurang dari 50). Hal ini sejalan dengan data resmi Non-Manufacturing PMI China yang dirilis minggu lalu di level 47,8 untuk bulan Mei, lebih tinggi dari level 41,9 di bulan April.

Sentimen pasar juga terangkat oleh komentar Menteri Perdagangan Amerika Serikat  (AS) Gina Raimondo. Presiden Biden telah meminta tim dari Kementerian Perdagangan untuk mempelajari opsi menghapus bea masuk atas produk asal China sebagai upaya untuk melawan inflasi.

Laju kenaikan indeks dibatasi oleh sikap hati-hati investor menjelang rilis data inflasi (CPI) AS hari Jumat (10/6) nanti serta pengumuman hasil keputusan pertemuan kebijakan bank sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis (9/6).

Baca Juga: Ada Kekhawatiran Akan Sikap The Fed, Level CDS Indonesia Naik

Investor berekspektasi bahwa inflasi AS akan naik tajam 0,7% secara month-on-month (mom) di bulan Mei 2022, menyusul kenaikan 0,3% MoM di bulan April. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (yoy), inflasi diprediksi tumbuh 8,3% atau sama dengan pertumbuhan di bulan April. Sementara laju inflasi inti akan sedikit melambat menjadi 5,9% yoy dari sebelumnya 6,2% yoy.

Pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa minggu ini diyakini akan berisi pengumuman berakhirnya program pembelian obligasi (quantitative easing). Ini merupakan sinyal bahwa  Bank Sentral Eropa siap bergabung dengan bank sentral besar lainnya dalam memperketat kebijakan moneter di tengah tingginya inflasi. Investor berspekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan memulai menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) di bulan Juli

Baca Juga: IHSG Melemah 1,20% pada Senin (6/6), Asing Mencatat Net Buy Rp 396 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×