kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,64   -21,09   -2.28%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekomendasi buy saham PNLF dan INKP


Minggu, 27 Agustus 2017 / 22:24 WIB
Rekomendasi buy saham PNLF dan INKP


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Tak hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saja yang mencapai rekor pekan lalu, harga saham beberapa perusahaan juga mencetak rekor.

Contohnya, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang sempat menyentuh level tertinggi di angka Rp 1.980 pada perdagangan Selasa (22/8). Beberapa saham big caps pun ikut menyentuh rekor seiring naiknya IHSG, seperti saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Pencapaian rekor harga saham tersebut otomatis membuat saham-saham tersebut menjadi terlalu mahal. Meski begitu, masih ada beberapa saham yang masih murah dan layak dilirik para investor.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, ada beberapa saham second liner yang harganya masih murah, namun masih memiliki potensi kenaikan yang cukup baik.

"Contohnya saham PT Panin Life Tbk (PNLF) dan saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP). Harga kedua saham ini masih murah, namun prospek usaha mereka masih cukup baik," ujar Reza kepada KONTAN, Minggu (27/8).

Hal ini disebabkan oleh nilai price earning ratio (PER) saham PNLF yang masih tergolong rendah dibanding saham lain yang sama-sama berada di sektor keuangan. Mengutip data RTI, PER saham ini masih berada di angka 4,78 kali.

Saham INKP juga menjadi saham second liner pilihan Reza. Bisnis INKP yang cukup beragam membuatnya optimistis saham ini punya ruang untuk terus tumbuh. "Melihat ruang lingkup bisnis yang mereka miliki, harga sahamnya masih tergolong rendah dibanding beberapa perusahaan sejenis lainnya yang harganya lebih mahal," papar Reza.

Pada penutupan perdagangan Jumat (25/8), saham INKP bertengger di Rp 2.930 per saham. Harga ini lebih murah dibanding saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) yang ditutup pada angka Rp 4.840 per saham.

PER INKP tergolong rendah jika disandingkan dengan emiten kertas lainnya. Data RTI menunjukkan PER INKP masih berada di angka 3,52 kali. Beda dengan PER PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) yang ada di angka 40 kali dan FASW yang memiliki PER sebesar 32,7 kali.

Untuk itu, Reza merekomendasikan buy saham PNLF dan INKP. Ia menargetkan harga Rp 273-Rp 281 untuk saham PNLF dan harga sebesar Rp 3.282-Rp 3.369 per saham untuk saham INKP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×