Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) membidik pertumbuhan penjualan tahun ini sebesar 5%. Pada tahun lalu, emiten ini membukukan penjualan US$ 2,72 miliar. Ini berarti INKP memproyeksikan pendapatan 2017 berkisar US$ 2,86 miliar.
Hingga kuartal II-2017, INKP mengklaim penjualan masih sejalan dengan target. Manajemen berharap, penjualan ini stabil hingga akhir tahun nanti. "Komposisi penjualannya pun masih sama," ujar Suhendra Wiriadinata, Direktur INKP, Selasa (11/7).
Pendapatan INKP selama ini dikontribusi dari penjualan pulp, kertas budaya dan kertas industri, serta lainnya. Pada 2016, penjualan pulp berkontribusi 32,27%, kertas budaya menyumbang 33,43%, serta penjualan kertas industri dan lainnya berkontribusi sebesar 34,3%.
Suhendra menyatakan kontribusi pasar ekspor masih menjanjikan. Selama ini, pasar ekspor menyumbang 60% penjualan, sedangkan pasar domestik berkontribusi 40% bagi penjualan INKP.
Emiten Grup Sinarmas ini tengah membidik perluasan pasar Asia, Timur Tengah dan Afrika. Hal ini mempertimbangkan potensi permintaan yang masih besar pada negara tersebut. "Pasar Asia kini cukup kuat," kata Suhendra.
Untuk menggapai target penjualan, manajemen akan mencari pasar yang memiliki margin tinggi, dengan pertumbuhan permintaan yang bagus. "Ketiga pasar itu masih tumbuh," ungkap dia.
Tahun ini, INKP belum akan menambah kapasitas produksi. Emiten ini masih mengandalkan produksi dari pabrik yang telah ada sebelumnya. INKP masih merampungkan pembangunan pabrik di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Pabrik ini dibangun pada 2015. "Secepatnya kami operasikan, karena beberapa bagian dalam tahap trial," terang Suhendra.
Pabrik OKI ini adalah pabrik pulp dan tisu. Saat ini, pembangunan lini produksi pulp sudah tahap akhir dan diharapkan beroperasi secara komersial pada tahun ini. Sedangkan pabrik tisu beroperasi pada tahun depan.
Pabrik OKI ini adalah milik Asia Pulp and Paper (APP), holding PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan INKP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News