kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

Refinancing utang, ENRG jajaki empat bank


Jumat, 28 Agustus 2015 / 06:03 WIB
Refinancing utang, ENRG jajaki empat bank


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) segera membayar utang jatuh tempo tahun ini. Utang itu bakal dibiayai kembali (refinancing) dengan utang baru dari perbankan asing. Total utang ENRG yang akan refinancing utang senilai sekitar US$ 120 juta.

Hingga kini, ENRG sudah menjajaki pinjaman baru dari empat perbankan asing. Finalisasi pinjaman dilakukan pada kuartal keempat mendatang. "Proses negosiasi sudah matang. Tahun ini segera dilunasi US$ 120 juta," ujar Direktur Keuangan ENRG, Didit A Ratam, ke KONTAN, Rabu (26/8).

Dia enggan merinci bank mana yang siap mengucurkan pinjaman ke ENRG. Yang jelas, utang baru itu akan memiliki bunga lebih kecil ketimbang bunga utang ENRG saat ini. Contohnya, ENRG memiliki fasilitas pinjaman dari Pro Strategic Investors Ltd US$ 102,02 juta. Pinjaman itu dikenakan bunga tinggi yaitu 20% per tahun.

ENRG juga menanggung utang jangka pendek senilai US$ 61,95 juta dari PST Finance Ltd. Utang ini pun dikenakan bunga 20% per tahun. Meski ada sentimen negatif dari pasar global, Didit yakin, proses refinancing tidak terhambat.

Dengan refinancing, beban bunga akan menciut. Hingga semester I 2015, rasio pinjaman terhadap modal ENRG di level 0,72 kali. Selain mencari utang baru, ENRG menghimpun dana dari pasar modal. Belum lama ini, ENRG merilis saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) sebanyak 4,46 miliar saham baru di harga Rp 100 per saham. Hasil penjualan saham baru Rp 446 miliar digunakan untuk kebutuhan modal kerja.

"Dana penerbitan saham ini sudah digunakan sesuai rencana," imbuh Didit.

ENRG masih melanjutkan beberapa ekspansi di luar negeri. Saat ini, perseroan siap menjual 50% hak kepemilikannya di Blok Buzi, Mozambik, Afrika. Emiten milik Grup Bakrie ini mengaku sudah ada beberapa emiten mitra strategis yang tertarik mengambilalih kepemilikan ENRG di blok tersebut.

Saat ini ENRG menguasai 75% hak partisipasi di Blok Buzi. Sisanya milik Pemerintah Mozambik dan Empressa Nacional de Hidrocarbonetos (BNH). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×