Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat pada hari Jumat (6/10), dibantu oleh rebound teknis setelah penurunan sembilan hari berturut-turut. Tetapi data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang kuat meningkatkan kekhawatiran atas kenaikan suku bunga AS lagi dan menjaga emas batangan tetap berada di jalur penurunan mingguan kedua.
Jumat (6/10), harga emas spot menguat 0,7% ke US$ 1.833,01 per ons troi dari hari sebelumnya US$ 1.820,3 per ons troi yang merupakan harga terendah emas sejak awal Maret 2023 atau dalam tujuh bulan terakhir.
Sedangkan harga emas kontrak Desember 2023 di Commodity Exchange kemarin menguat 0,73% ke US$ 1.845,20 per ons troi dari hari sebelumnya US$ 1.831,80 per ons troi.
Dalam sepekan, harga emas berjangka AS ini turun 1,12%. Dalam periode yang sama, harga emas spot melemah 0,84%.
Baca Juga: Harga Emas Turun 1,5% Sepekan, Pasar Menyoroti Data Upah AS
"Kenaikan harga emas hari ini meskipun data ketenagakerjaan kuat menunjukkan bahwa tekanan jual telah habis dan ada penutupan posisi short," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York kepada Reuters.
Harga emas turun sebanyak 0,5% di awal sesi setelah laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan upah non-pertanian (non-farm payrolls) meningkat sebesar 336.000 pekerjaan pada bulan September. Angka ini mengalahkan ekspektasi penambahan 170.000 pekerjaan, menurut jajak pendapat para ekonom Reuters.
Pedagang memperkirakan sekitar 29% kemungkinan kenaikan suku bunga lagi dari The Fed tahun ini, menurut CME Fedwatch. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Jumat 6 Oktober 2023, Cek Daftarnya di Sini
Imbal hasil US Treasury acuan menuju kenaikan mingguan, mengurangi daya tarik emas. "Dengan reli imbal hasil obligasi dan dolar baru-baru ini, sulit untuk membangun argumen bullish untuk emas," Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, menulis dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.
Hansen mengatakan, dia mempertahankan pandangan bullish terhadap emas. Sentimen positif bagi harga emas sangat bergantung pada data ekonomi AS dan langkah Federal Open Market Committee (FOMC) mengalihkan fokusnya dari kenaikan suku bunga ke penurunan suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News