Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah pada hari Selasa karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) mendekati level tertinggi baru-baru ini. Para pelaku pasar mencari lebih banyak isyarat mengenai jalur kebijakan Federal Reserve AS setelah jeda suku bunga yang diperkirakan secara luas pada bulan ini.
Selasa (5/9) pukul 14.40 WIB, harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi US$ 1.936,19 per ons troi. Harga emas berjangka AS turun 0,3% menjadi US$ 1.961,80 per ons troi setelah libur AS pada hari Senin.
“Masih harus dilihat apakah penurunan suku bunga pada tahun 2024 akan terjadi dan sejauh mana,” kata Harshal Barot, konsultan senior di Metals Focus kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa kemungkinan suku bunga AS tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama akan menjaga kenaikan harga emas tetap terkendali.
Data ekonomi AS baru-baru ini mendukung spekulasi skenario soft landing karena kekhawatiran terhadap inflasi dan resesi telah sedikit mereda. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Baca Juga: Turun, Ini Daftar Lengkap Harga Emas Antam untuk Siang Ini (5/9)
Emas, yang tidak menghasilkan bunga, cenderung kehilangan daya tariknya ketika suku bunga naik.
Pejabat Fed diperkirakan akan menyampaikan pidatonya minggu ini, menjelang pertemuan kebijakan pada 19-20 September.
Menurut CME FedWatch, para pedagang melihat 93% peluang The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan bulan ini. CME FedWatch juga memperkirakan sekitar 60% peluang bahwa suku bunga akan tetap pada level saat ini hingga akhir tahun.
NAB Commodities Research memperkirakan harga emas akan pulih dengan meningkatnya keyakinan akan penurunan suku bunga pada tahun 2024. NAB Commodities juga memperkirakan harga emas akan naik menuju rata-rata US$ 1.968 per ons troi pada kuartal terakhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
