Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Efek keputusan Reserve Bank of Australia untuk tetap mempertahankan suku bunga di 2,25% pada Selasa (7/4) memberikan daya tahan pada AUD hingga Kamis (9/4). Bahkan hasil FOMC tidak lantas membuat pasangan AUD/USD tergelincir.
Mengutip Bloomberg, Kamis (9/4) pukul 16.55 WIB pasangan AUD/USD yang bertahan menguat 0,34% ke level 0,7710 dibanding hari sebelumnya.
Sri Wahyudi, Senior Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menjelaskan bahwa menguatnya aussie karena rilis data yang bagus. Ditambah lagi keputusan yang diambil oleh Reserve Bank of Australia pada Selasa (7/4) mempertahankan suku bunganya memberikan dorongan pada AUD.
Rilis data Australia AIG Construction Index Maret 2015 tercatat melambung menjadi 50,1 dari bulan sebelumnya yang hanya 43,9. “Tapi penguatan ini tidak tajam karena RBA masih berpeluang untuk mangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya,” papar Wahyudi.
Selain itu faktor FOMC juga memberikan daya tahan bagi USD untuk tidak terperosok terlampau dalam. Efek ini akan bertahan beberapa waktu mendatang, selagi pasar masih euforia terhadap potensi pengetatan kebijakan moneter AS.
Notulensi FOMC Kamis (9/4) dini hari memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga The Fed masih mungkin terjadi pada pertengahan tahun 2015 ini. Walaupun beberapa pejabat The Fed berbeda pendapat tentang kapan waktu yang pas untuk mengetatkan kebijakan moneter AS, namun pasar masih optimis dan kembali berburu USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News