kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Raup Laba Rp 995,5 Miliar, Begini Kinerja Operasional & Ekspansi Amman Mineral (AMMN)


Selasa, 31 Oktober 2023 / 18:58 WIB
Raup Laba Rp 995,5 Miliar, Begini Kinerja Operasional & Ekspansi Amman Mineral (AMMN)
ILUSTRASI. Aktivitas operasional Tambang Batu Hijau oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja top line dan bottom line PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) masih merosot dalam pembukuan kuartal III-2023. Hingga September 2023, AMMN meraup penjualan bersih sebesar US$ 1,15 miliar, turun 41,62% secara tahunan.

Sebagai perbandingan, per September 2022, penjualan bersih AMMN tercatat sebesar US$ 1,97 miliar. Adapun, penjualan bersih AMMN sepanjang sembilan bulan 2023 didapat dari penjualan tembaga US$ 697,07 juta dan penjualan emas senilai US$ 453,68 juta. 

Dibandingkan periode kuartal III-2022, penjualan tembaga dan emas AMMN masing-masing merosot 35,64% dan 49,23%. Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan AMMN ikut terpangkas sebanyak 24,18% menjadi US$ 649,23 juta.

Dengan hasil itu, AMMN mengantongi laba kotor senilai US$ 501,53 juta hingga September 2023. Anjlok 55,27% dibandingkan laba kotor yang diraih pada periode yang sama tahun 2022 senilai US$ 1,12 miliar.

Baca Juga: Cermati Strategi Ekspansi Amman Mineral (AMMN) dari Hulu ke Hilir

Dalam periode yang sama, jumlah beban operasional AMMN juga meningkat 20,45% menjadi US$ 90,40 juta. Hasil ini membuat laba operasional AMMN terpangkas hingga 60,67% secara tahunan dari US$ 1,04 miliar menjadi US$ 411,12 juta.

Setelah dijumlah dengan beban dan pendapatan lainnya, AMMN mencatatkan laba periode berjalan sebesar US$ 68,02 juta per September 2023. Menyusut sebanyak 90,90% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$ 748,05 juta.

Secara bottom line, AMMN meraih laba bersih US$ 62,67 juta per September 2023. Mengalami penurunan 91,57% dibanding laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AMMN per kuartal III-2022 senilai US$ 744,09 juta.

Sebagai gambaran saja, jika dikonversi menggunakan kurs saat ini yakni Rp 15.885 per dolar AS, maka keuntungan AMMN sepanjang sembilan bulan 2023 setara dengan Rp 995,52 miliar. 

Baca Juga: Salip AMMN, Market Caps Barito Renewables (BREN) Jadi yang Terbesar Kelima di BEI

Progres Ekspansi dan Operasional AMMN

Direktur Utama Amman Mineral Internasional Alexander Ramlie mengungkapkan kinerja AMMN pada kuartal III-2023 mulai menunjukkan pemulihan usai selama tujuh bulan pertama 2023 terdampak cuaca buruk dan penundaan perpanjangan izin ekspor. 

"Kami fokus mengoptimalkan operasional, dimana tim berhasil memecahkan rekor historis tonase material yang ditambang dalam satu bulan," kata Ramlie, mengutip keterbukaan informasi pada Selasa (31/10).

Direktur Keuangan Amman Mineral Internasional Arief Sidarto melanjutkan, kinerja penjualan AMMN pada kuartal III-2023 kembali normal setelah mendapatkan izin ekspor pada 24 Juli 2023. "Kami mempercepat pengiriman konsentrat pada kuartal III-2023 untuk mengejar kehilangan penjualan," ujarnya.

AMMN menanggung beban biaya yang lebih tinggi untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan pemerintah. Antara lain akibat tertundanya penerbitan izin ekspor dan berbagai peraturan baru, seperti kenaikan bea keluar menjadi 10%, denda smelter, dan PNBP IUPK.

Baca Juga: Menilik Strategi Ekspansi Amman Mineral (AMMN) Mengalir dari Hulu ke Hilir

AMMN juga wajib menyisihkan 30% pendapatan ekspor setiap bulannya untuk ditempatkan ke dalam rekening khusus, paling singkat tiga bulan sesuai aturan baru dari Bank Indonesia. "Kami juga memastikan strategi pembiayaan yang telah dikalibrasi ulang untuk mendukung berbagai perubahan dan laju belanja modal untuk proyek-proyek ekspansi," terang Arief.

Hingga kuartal III-2023, AMMN telah mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar US$ 480 juta. Angka itu melonjak 119% dibandingkan dengan capex kuartal III-2022. 

Capex AMMN digunakan untuk kebutuhan pembelian peralatan pertambangan, pembangunan dan peningkatan fasilitas pendukung kegiatan penambangan bijih Fase 7 dan pengupasan batuan penutup Fase 8 (sustaining capex) sebesar US$ 110 juta. 

Anggaran tersebut juga dipakai sebagai belanja modal smelter sebesar US$ 137 juta, perluasan pabrik konsentrator sebesar US$ 138 juta, dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dan fasilitas LNG senilai US$ 94 juta.

Baca Juga: Para Konglomerat Tambah Tajir dari Bursa Saham

Manajemen AMMN menyatakan proyek pertambangan dan infrastruktur berjalan sesuai jadwal. Akumulasi pengeluaran modal mencapai US$ 476 juta untuk proyek smelter tembaga dan pemurnian logam mulia atau Precious Metals Refinery (PMR). Proyek smelter dan PMR itu masing-masing telah mencapai penyelesaian 67,1% dan 65,4% per 30 September 2023.

Kemajuan konstruksi proyek smelter tembaga itu melebihi target yang telah disetujui oleh Pemerintah di angka 66,9% (100,15% dari target). AMMN menargetkan progres penyelesaian pembangunan smelter bisa lebih dari 70% pada Desember 2023. 

Setelah penyelesaian konstruksi (mechanical completion) smelter pada Mei 2024, AMMN akan fokus comisioning smelter dan peningkatan produksi selama empat - lima bulan untuk menghasilkan logam olahan pertama. Selain itu, proyek perluasan pabrik konsentrator AMMN telah menghabiskan biaya sebanyak US$ 497 juta. Sedangkan PLTGU dan fasilitas LNG menyerap belanja modal US$ 251 juta hingga September 2023.

Secara operasional, pada kuartal III AMMN memproduksi konsentrat 110.623 metrik ton kering, 66 juta pon tembaga dan 88 kilo ons emas. Masing-masing naik 17%, 23% dan 86% dibanding kuartal II-2023. Sepanjang 2023, AMMN menargetkan produksi tembaga sebanyak 337 mlbs (juta pon), 502 koz (kilo ons) emas, dan 610.000 metrik ton kering konsentrat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×