kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Rating utang Italia masih menyebabkan bursa Asia memerah hingga sore ini


Selasa, 20 September 2011 / 15:37 WIB
Rating utang Italia masih menyebabkan bursa Asia memerah hingga sore ini
ILUSTRASI. Seorang Siswi menunjukkan pesan pemberitahuan mendapatkan kuota gratis dari Kemendikbud di SMP NU Al Ma'ruf, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (29/9/2020).


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYo. Bursa Asia kembali memerah. Pada pukul 16.18 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 1% menjadi 117,28. Hampir seluruh indeks acuan di kawasan regional dilanda aksi jual. Ambil contoh, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 1,6%. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1% dan indeks Hang Seng Hongkong turun 0,2%. Sedangkan, indeks Kospi Korea Selatan berhasil naik 0,9%.

Sejumlah saham berkapitalisasi besar yang turut mempengaruhi pergerakan bursa Asia di antaranya: BHP Billiton Ltd turun 2,1% di Sydney, Rio Tinto Group turun 1,9%, dan Sony Corp turun 4,1%. Selain itu, China Unicom Ltd naik 3,6%.

Aksi jual yang melanda bursa Asia terjadi setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang Italia. Kondisi itu kian meningkatkan kecemasan investor bahwa krisis utang Eropa semakin memburuk. Jika hal itu terjadi, outlook kinerja eksportir, perbankan, serta produsen komoditas menjadi negatif.

"Pemangkasan peringkat utang Italia hanya akan menimbulkan kecemasan baru mengenai isu krisis utang Eropa, yang penyebarannya dimulai dari Yunani, Italia, dan Spanyol," papar Belinda Allen, senior investment analyst Colonial First State Global Asset Management di Sydney.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA) Economy Outlook 2025

[X]
×