Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rangkaian Pemilu 2024 telah dimulai. Kemarin (19/10), pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024 sudah dibuka.
Kinerja emiten badan usaha milik negara (BUMN) pun menjadi sorotan, termasuk BUMN Karya. Sebab, BUMN Karya mengembang tugas pembangunan proyek strategis nasional (PSN) yang rentan berubah dengan adanya pergantian kepemimpinan.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, prospek BUMN Karya masih buruk menjelang akhir tahun 2023. Kinerja yang negatif juga masih akan terjadi di tengah kegiatan rangkaian Pemilu 2024.
Kinerja BUMN Karya juga belum bisa tertolong dari adanya proyek pembangunan IKN.
Baca Juga: Suku Bunga Naik, Simak Rekomendasi Saham Jagoan Analis
“Meskipun ada pelaksanaan proyek IKN, tetapi masalah BUMN Karya terlalu besar,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (20/10).
Menurut Arjun, proyek pembangunan IKN akan memberikan dampak positif kepada kinerja BUMN dalam jangka waktu yang panjang.
“IKN akan memberi dampak positif di waktu jangka panjang, bukan di jangka pendek, misalnya dalam 1 tahun,” ungkapnya.
Arjun melihat, risiko berinvestasi di saham BUMN Karya juga masih tinggi, mengingat masih ada emiten BUMN Karya yang menghadapi PKPU, tuduhan korupsi, hingga mismanagement,” tuturnya.
Oleh karena itu, Arjun belum memberikan rekomendasi saham untuk emiten BUMN Karya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News