kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Begini Prediksi Nasib Kinerja Emiten BUMN Karya di Semester II


Selasa, 08 Agustus 2023 / 20:09 WIB
Begini Prediksi Nasib Kinerja Emiten BUMN Karya di Semester II
ILUSTRASI. Faktor kegagalan WSKT dalam membayar obligasi sudah diprediksi sebelumnya


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten BUMN Karya saat ini masih menjadi sorotan usai PT Waskita Karya Tbk (WSKT) kembali menjadi bahan perbincangan. WSKT tidak sanggup membayar bunga dan melunasi pokok obligasi berdenominasi rupiah yang jatuh tempo 6 Agustus 2023.

Tak hanya itu, pemerintah memutuskan untuk membatalkan kucuran Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2022 kepada WSKT.

Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan, faktor kegagalan WSKT dalam membayar obligasi sudah diprediksi sebelumnya, baik oleh pemerintah maupun pelaku pasar. Hal itu berimplikasi ke pemerintah yang membatalkan PMN kepada WSKT.

“Wajar, karena WSKT dituntut untuk meningkatkan good corporate governance (GCG). Sebab, kasus ini bukan hanya karena masalah kinerja keuangan, tetapi juga kasus korupsi,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (8/8).

Baca Juga: Tak Sanggup Lunasi Obligasi Jatuh Tempo, Ini Daftar Surat Utang Milik Waskita (WSKT)

Nafan pun berharap di tangan direksi baru, WSKT dapat menjalani proses restrukturisasi utang secara lancar. “Setidaknya, seperti GIAA, ada negosiasi skema utang. Namun, waktunya pasti akan sangat panjang,” ungkap dia.

Di sisi lain, Nafan melihat, WSKT pasti masih akan bisa menyelesaikan 2 ruas tol yang menjadi tujuan penggunaan PMN TA 2022 Waskita, yaitu ruas tol Kayu Agung – Palembang – Betung dan ruas tol Ciawi – Sukabumi.

“Pembangunan tol itu pasti masih akan berlanjut, tidak mungkin mangkrak,” papar dia.

Di sisi lain, Nafan melihat, kinerja BUMN Karya di semester II masih akan bergantung dengan kinerja masing-masing emiten. Kasus WSKT akan mempengaruhi nama BUMN Karya, tetapi kinerja per emiten masih akan bervariasi.

Baca Juga: Kinerja Datar di Semester I/2023, Cermati Rekomendasi Saham Adhi Karya (ADHI)

Menurut Nafan, sentimen kinerja BUMN karya di semester II berkaitan dengan kemampuan emiten untuk memperoleh jumlah kontrak yang besar.

“Hal itu bisa menjadi salah satu cara meningkatkan cashflow. Kontrak infrastruktur di Indonesia masih progresif, meskipun tahun ini akan ada rangkaian pemilu,” paparnya.

Nafan pun merekomendasikan accumulate untuk ADHI dan PTPP dengan target harga masing masing Rp 505–Rp 560 per saham dan Rp 660–Rp 740 per saham. Hari ini, harga saham ADHI dan PTPP ditutup masing-masing di Rp 434 per saham dan Rp 560 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×