kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rampung IPO, Cerestar Indonesia (TRGU) Genjot Ekspansi Bisnis


Jumat, 15 Juli 2022 / 15:32 WIB
Rampung IPO, Cerestar Indonesia (TRGU) Genjot Ekspansi Bisnis
ILUSTRASI. PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) tancap gas untuk ekspansi bisnis usai menggelar initial public offering (IPO).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tepung olahan gandum PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) langsung tancap gas untuk ekspansi bisnis usai menggelar initial public offering (IPO).

Cerestar Indonesia memandang, industri tepung terigu di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, mengingat tingkat konsumsi per kapita tepung terigu yang masih cukup rendah. 
Apalagi, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar di ASEAN, sehingga memiliki pangsa pasar domestik yang sangat kuat untuk menyerap produksi tepung terigu.

Mulyadi Chandra, Corporate Secretary dan CFO PT Cerestar Indonesia Tbk mengatakan, prospek bisnis Cerestar Indonesia di tahun 2022 juga cukup bagus dan menjanjikan. Baik itu untuk produk tepung terigu maupun di produk bahan pakan ternak.

Baca Juga: Listing Perdana, Saham Cerestar Indonesia (TRGU) Mentok ARA

Menurutnya, salah satu faktor pendorongnya adalah kecenderungan dari generasi muda saat ini yakni usia 20-35 tahun yang mulai shifting dan menyukai produk pangan dari roti dan mie. 
"Contohnya kalau kita lihat saat ini sudah banyak bermunculan bakery dan makanan dari olahan mie terutama di kota-kota besar," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (15/7).

Selain itu, Mulyadi menjelaskan, prospek bisnis yang menjanjikan juga terlihat pada lini bisnis feed ingredients atawa bahan pakan ternak. Ia bilang, produk yang dihasilkan dari olahan gandum entitas anaknya yakni PT Harvestar Flour Mills (HFM) merupakan salah satu feed ingredients yang telah dipasarkan oleh perusahaan afiliasi PT Agristar Grain Indonesia (AGI) dalam waktu yang cukup lama.

Nah, dalam satu tahun terakhir Cerestar Indonesia juga telah mencoba memasarkan produk feed ingredients lainnya seperti soybean meal, distillers dried grain with solubles (DDGS) yang ternyata realisasinya cukup menggembirakan. Sehingga, TRGU fokus menggarap pasar tersebut melalui entitas anak Agristar Grain Industry.

Oleh karena itu, secara keseluruhan manajemen TRGU melihat prospek yang bagus untuk melakukan pengembangan bisnis. Cerestar Indonesia berencana untuk mengungkit kapasitas produksi pada tahun ini. 

Melalui anak usahanya PT Harvestar Flour Mills, Cerestar akan menambah kapasitas sebesar 600 MT per hari.

Mulyadi menambahkan, sekarang ini total kapasitas produksi melalui HFM sebesar 1.600 MT per hari, dengan utilisasi mencapai 90%. Dengan demikian, nantinya kapasitas produksi TRGU mencapai 2.200 MT per hari.

Guna mengungkit kinerja penjualan, emiten ini juga berkomitmen untuk menjaga kualitas produknya. Selain itu, kata Mulyadi, perusahaan juga akan melakukan diversifikasi produk selain tepung terigu. 

Kini TRGU mulai melakukan proses pengolahan biji kedelai (yellow soybean) untuk bahan baku pangan lainnya seperti tahu dan tempe.

"Melalui PT Agristar Grain Industry (AGY), kami akan membangun warehouse dan packing facility di Cilegon untuk produk-produk feed ingredients," jelasnya.

Nantinya, warehouse tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 5 hektare. Guna melancarkan pengembangan bisnis tersebut, Cerestar Indonesia telah mengantongi dana segar hasil IPO senilai Rp 315 miliar. 

Baca Juga: TRGU, CHEM dan ARKO Masuki Masa Penawaran Umum, Begini Hitung-hitungan Analis

Dalam hajatan tersebut, TRGU menawakan maksimal sebanyak 1,5 miliar saham, atau setara 18,88% dari jumlah seluruh modal disetor Perseroan setelah IPO.

Jika dirinci, sekitar 46,67% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi HFM. Selanjutnya sekitar 33,33% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas gudang dan pengepakan AGY yang berlokasi di Cilegon, dan ekitar 20,00% akan digunakan untuk pembelian tanah di Kawasan Industri Gresik sebagai tambahan fasilitas penunjang HFM.

Sebagai informasi, sekarang ini TRGU memiliki lima brand produk tepung terigu yaitu Bakerstar, Falcon, Seagull, Dragonfly dan Starfis. Mulyadi mengungkapkan pihaknya masih fokus untuk mengisi pasar lokal.

Cerestar Indonesia menjual produk-produknya pada perusahaan distributor Kabilinco Jaya, Agristar Grain Indonesia, dan Dairyfood Internusa. TRGU juga menjajakkan produknya ke pasar ekspor, namun porsinya masih kecil dan belum ada rencana perluasan pasar ekspor.

Mulyadi mengungkapkan, porsi penjualan ekspor hanya menyumbang kurang lebih sekitar 2% yang mana dipasarkan ke China dan Timor Leste. Sementara sisanya dipasarkan di dalam negeri.

 

Dengan sejumlah upaya pengembangan bisni tersebut, Mulyadi berharap TRGU mampu meraih pertumbuhan kinerja pada tahun ini. sayangnya, ia belum dapat menyampaikan detail target kinerja 2022, seiring dengan kondisi perekenomian dunia saat ini yang masih belum stabil. Hal ini lantaran dampak krisis Rusia-Ukraina dan kenaikan suku bunga the Fed yang turut mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.

"Namun kami masih optimistis meski hati-hati, di akhir tahun nanti mampu membukukan laba," imbuhnya.

Per 31 Desember 2021, TRGU mencatat penjualan sebesar Rp 3,42 triliun atau naik Rp 2,68 triliun setara 361,36% dibandingkan dengan penjualan pada Agustus-31 Desember 2020. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan lokal dan perusahaan anak kepada pihak berelasi yaitu kepada PT Kabulinco Jaya dan PT Agristar Grain Indonesia.

Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan Cerestar Indonesia juga meningkat, sehingga pada tahun lalu masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp 15,54 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×