Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada tiga calon emiten baru yang tengah memasuki tahap penawaran umum dalam rangka hajatan initial public offering (IPO). Ketiga calon emiten itu ada PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) dan PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM).
Analis menilai masing-masing calon penghuni bursa ini punya prospek dan kendalanya tersendiri.
Pertama, ada PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) yang menetapkan harga IPO di Rp 300. Masa penawarannya atau offering akan berakhir pada 6 Juli 2022.
Secara performa, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Raditya Pradana menilai ARKO dari 2018 sampai 2021 masih fluktuatif. Menurutnya, perubahan kurs mata asing akan mempengaruhi kinerja operasional perseroan.
Baca Juga: ARKO, TRGU dan CHEM Masuk Masa Penawaran, Begini Prospeknya Menurut Analis
Akhir-akhir ini, rupiah depresiasi terhadap dolar AS. Hal ini berpotensi membebani kinerja ARKO. Secara umum kegiatan bisnis utamanya sangat futureable," kata Raditya kepada Kontan, Selasa (7/5).
Berdasarkan hitungan Raditya, price earning ratio (PER) AKRO mencapai 13,3 kali. Dia menilai saham ARKO termasuk overvalued karena rata-rata di sektor infrastruktur mencapai 8,59 kali.
Kemudian, ada PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) yang mematok harga IPO di Rp 210 per saham. Periode penawaran TRGU berlangsung pada 4-6 Juli 2022. Raditya menilai Cerestar punya fundamental yang bagus. Dari periode 2020 menuju 2021, laba TRGU juga meningkat cukup signifikan 61,10%.
Dia berpendapat pelemahan rupiah bisa menekan kinerja perusahaan, mengingat utang TRGU dari pemasok luar negeri mencapai Rp 227,03 miliar.
"Selain itu, potensi inflasi pangan yang melanda Indonesia, yang diharapkan tidak terjadi, menjadi ancaman bagi kinerja TRGU," kata dia.
Baca Juga: Dibayangi Katalis Negatif, Saham-saham Emiten Ritel Perlu Dicermati Lagi
Lalu ada PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) yang memasang harga di Rp 150 per saham. CHEM bakal melepas sebanyak 500 juta saham baru atau sebanyak 29,41% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Raditya bilang serupa dengan dua calon emiten sebelumnya, kinerja CHEM masih dihantui dari pelemahan nilai kurs mata uang. Secara fundamental, CHEM masih solid.
Secara valuasi, dia menghitung PER TRGU mencapai 62,2 kali dan termasuk overvalued. Sementara, CHEM sebesar 22,5 kali dan termasuk undervalued.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News