Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tepung olahan gandum, PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), resmi tercatat atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (8/7). Emiten yang melantai di Papan Pengembangan itu menjadi perusahaan ke-23 yang tercatat di bursa sepanjang tahun 2022.
Saat perdagangan perdananya, TRGU meningkat signifikan hingga 24,76% ke harga Rp 262 per saham. Kenaikan yang signifikan ini membuat TRGU terkena auto rejection atas (ARA).
Menurut ketentuan bursa, saham dengan harga acuan Rp 200- Rp 5.000, diperbolehkan mengalami kenaikan harga setinggi-tingginya 25%. Asal tahu saja, saat penawaran umum perdana, TRGU menetapkan harga di Rp 210 per saham.
Adapun TRGU melepas 1,5 miliar saham baru atau 18,88% dari jumlah seluruh modal disetor setelah initial public offering (IPO). Sehingga, total dana yang dikantongi TRGU melalui aksi korporasi ini mencapai Rp 315 miliar.
Dalam pelaksanaannya, TRGU menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Baca Juga: Cerestar Indonesia Bidik Dana IPO Rp 315 Miliar untuk Kembangkan Anak Perusahaan
Dana hasil IPO akan disuntikkan sebagai tambahan modal kepada dua anak perusahaan dari Perseroan yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) dan PT Agristar Grain Industry (AGY).
Rinciannya, sebesar 46,67% akan digunakan untuk pembelian mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi HFM sebesar 600 MT per hari.
Sekitar 20,00% akan digunakan untuk pembelian tanah di Kawasan Industri Gresik sebagai tambahan fasilitas penunjang HFM. Sekitar 33,33% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas gudang dan pengepakan AGY yang berlokasi di Cilegon.
Manajemen TRGU pun optimistis, prospek bisnis ke depan masih akan baik. Mengingat, tingkat konsumsi per kapita tepung terigu cukup rendah, sehingga industri tepung terigu di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar di ASEAN, sehingga memiliki pangsa pasar domestik yang kuat untuk menyerap produksi tepung terigu.
Adapun setelah penawaran umum perdana saham terlaksana, mulai tahun 2023, Perseroan berencana membayarkan dividen kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 20,00% dari laba bersih tahun buku 2022.
Rencana ini akan dilaksanakan dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, serta tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News