kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.498.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.869   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.180   -15,38   -0,21%
  • KOMPAS100 1.103   -3,42   -0,31%
  • LQ45 875   -1,81   -0,21%
  • ISSI 219   -0,87   -0,40%
  • IDX30 447   -1,42   -0,32%
  • IDXHIDIV20 538   -2,95   -0,54%
  • IDX80 127   -0,35   -0,27%
  • IDXV30 135   -0,21   -0,15%
  • IDXQ30 149   -0,54   -0,36%

RALS pastikan kinerja tahun ini tidak akan moncer


Rabu, 19 November 2014 / 17:09 WIB
RALS pastikan kinerja tahun ini tidak akan moncer
ILUSTRASI. Rilis inflasi Indonesia Mei 2023 kemungkinan menunjukkan angka yang lebih rendah dibanding April 2023,./pho KONTAN/Carolus Agus waluyo/03/11/2020.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) memastikan kinerjanya tahun ini tidak akan menarik. Manajemen pesimis kinerjanya dapat melampaui kinerja perseroan sepanjang tahun lalu.

Direktur RALS Suryanto bilang, pendapatan perseroan hingga akhir tahun nanti tidak akan melebihi angka Rp 8 triliun. "Laba bersihnya juga tidak melebihi Rp 400 miliar," imbuhnya, (19/11).

Sebagai catatan, sepanjang tahun lalu RALS mampu meraup penjualan kotor Rp 8,74 triliun. Sementara, jika dikurangi dengan beban penjualan konsinyasi sebesar Rp 1,96 triliun, maka total pendapatan RALS tahun lalu Rp 6 triliun. Lalu, posisi laba kotor dan laba bersihnya masing-masing Rp 2,14 triliun dan Rp 390,53 miliar

Tekanan ini tak terlepas dari kondisi makro ekonomi Indonesia dan kondisi politik belakangan ini.  Dua kombinasi tersebut membuat daya beli masyarakat menurun. Kebetulan, segmen konsumen RALS adalah golongan ekonomi kelas menengah ke bawah yang justru sangat sensitif dengan gejolak kondisi makro.

RALS juga tidak memiliki rencana untuk menambah gerai baru sepanjang tahun ini. Hal tersebut membuat penetrasi penjualan RALS menjadi kurang kuat.

Sejatinya, RALS telah berupaya untuk membuat daya beli konsumennya kembali bergairah. Perseroan banyak sekali mengadakan program promo berupa diskon besar-besaran secara intens.

Namun, hasil dari upaya tersebut kurang maksimal. Daya beli tidak kembali terangkat sehingga penjualannya tetap stagnan. Nah, lantaran penjualan yang stagnan tapi RALS tetap mengadakan diskon, pada akhirnya margin RALS justru semakin tergerus.

"Margin laba kotor kami tahun ini akan turun menjadi sekitar 25%. Pendeknya rentang waktu antara momen Lebaran dan tahun ajaran baru juga membuat kinerja kami menjadi kurang maksimal," tutur Suryanto.

Sebagai catatan, dengan posisi penjualan dan laba kotor RALS tahun lalu yang masing-masing sebesar Rp 6 triliun dan Rp 2,14 triliun, maka margin laba kotor RALS pada periode tersebut sekitar 36%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×