Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat (27/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,16% atau naik 9,87 poin dari penutupan hari sebelumnya, menjadi 6.329,31.
Pergerakan IHSG sempat flat di awal sesi perdagangan, akan tetapi saham-saham pertanian kembali mendongkrak pergerakan IHSG. Misalnya, BWPT mengalami kenaikan 13,43%, SSMS 6,88%, AALI 2,84%, dan LSIP 2,44%.
Baca Juga: Market cap HMSP dan GGRM tergerus, cermati penjelasan analis
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan kenaikan tersebut didorong oleh emiten produsen crude palm oil (CPO) yang optimis setelah kemunculan data volume impor India yang meningkat untuk CPO dari Indonesia. Selain itu, pemerintah yang kembali memberikan bea ekspor CPO di angka 0%.
Pergerakan mayoritas saham di IHSG cenderung sepi mendekati pergantian tahun ke 2020 dimana perdagangan menyisakan satu kali di tahun ini pada hari Senin besok. Meskipun sepi, Investor asing tetap optimis dengan melakukan aksi beli bersih.
Berdasar pengamatan Lanjar, secara teknikal pergerakan IHSG terus menanjak mendekati level resistance 6.350 dan upper bollinger bands di level 6.370.
Baca Juga: Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) terdepak dari 10 emiten berkapitalisasi terbesar
Indikator stochastic dan RSI bergerak telah cukup tinggi berada pada area jenuh beli, sehingga menandakan pergerakan akan lebih terbatas sebelum adanya koreksi jangka pendek.
"Sehingga kami perkirakan IHSG masih akan bergerak terkonsolidasi di akhir perdagangan tahun 2019 dengan pengujian target resistance 6350. Pada support resistance 6300 hingga 6350," kata Lanjar Nafi dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (29/12).