Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) telah menyelesaikan akuisisi PT Tokobagus alias OLX. Meski demikian, hasil akuisisi dinilai belum akan dinikmati dalam jangka pendek.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan bahwa secara dampak, baik ke kinerja keuangan maupun saham tidak akan dirasakan secara jangka pendek. Meskipun biasanya secara jangka pendek akan menjadi sentimen positif, hal ini belum terlihat dari sisi pergerakan sahamnya.
Meski demikian, pihaknya mengapresiasi yang dilakukan ASII untuk masuk ke dalam pasar mobil bekas. Menurutnya, yang dilakukan perusahaan adalah untuk menciptakan ekosistem model bisnis kendaraan.
"Dengan kehadiran OLX ini tentu akan menambah ekosistem baru di dalam ASII, sehingga untuk bisnis dari hulu ke hilir hingga recycle siklus dapat terjadi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (15/8).
Baca Juga: Hadapi Penurunan Harga Komoditas, Intip Rekomendasi Saham ASII Berikut Ini
Sambungnya, memang pasar masih harus menunggu rencana bisnis dari apa yang akan dilakukan perseroan ke depannya. Namun Nico menilai dengan dukungan penjualan mobil dan pangsa pasar yang meningkat, hal ini semakin menunjukkan ekosistem bisnis ASII yang besar di pasar kendaraan.
"Oleh sebab itu kami yakin dengan masuknya akuisisi ini akan mendorong ekosistem bisnis ASII menjadi semakin lebih besar, dengan catatan ASII mampu memasukkan OLX ke dalam ekosistem mereka dan melakukan disrupsi di pasar mobil bekas," jelasnya.
Tahun ini, ASII gencar melakukan ekspansi di berbagai segmen usahanya. Dari energi, melalui anak usahanya PT United Tractors Tbk (UNTR) mengakuisisi PT Supreme Energy Sriwijaya yang bergerak di bisnis pengembangan panas bumi, lalu pengambilan 19,99% kepemilikan saham di Nickel Industries Limited (NIC).
Dari sektor keuangan, ASII telah mengakuisisi Bank Jasa Jakarta pada 2022 lalu untuk kemudian mendirikan bank digital yang diperkirakan meluncur September 2023. Kemudian di properti, perusahaan mengakuisisi Jaya Mandarin Agung (JMA), operator dan pemilik Hotel Mandarin Oriental dari perusahaan afiliasi.
Dari sektor teknologi, ASII melakukan investasi tambahan di Halodoc. Teranyar, perseroan menyelesaikan akuisisi OLX.
Nico menilai, seluruh akuisisi yang dilakukan perseroan akan memberikan beban terhadap fundamental perseroan. Meski begitu, ia meyakini perseroan telah memiliki proyeksi tersendiri.
"Sehingga kami yakin mereka sudah menentukan kapan akan balik modal atau bahkan mencatatkan keuntungan," katanya.
Analis Sucor Sekuritas Christofer Kojongian menambahkan, pendapatan dan arus kas yang kuat dari ASII dalam beberapa tahun terakhir telah menghasilkan posisi neraca yang lebih kuat. Ini dilihat dari debt equity ratio (DER) bersih mencapai 0,1 kali di semester I 2023.
Baca Juga: Aldiracita Mempertahankan Rating Hold Saham ASII, Simak Ulasannya
"Kami melihat bahwa posisi neraca yang kuat ini seharusnya memberikan ruang yang cukup bagi ASII untuk berekspansi secara anorganik, seiring dengan aktifnya perusahaan dalam mencari potensi M&A di beberapa sektor termasuk konsumer, perawatan kesehatan, dan energi terbarukan," jelasnya.
Oleh sebab itu, ia menilai positif prospek ASII yang didukung bisnis yang stabil dan terdiversifikasi. Selain itu, di tengah penurunan harga komoditas ia meyakini segmen otomotif dapat menutupi penurunan pendapatannya.
Sepanjang tahun ini, Sucor Sekuritas memperkirakan pendapatan ASII tumbuh 4,75% YoY menjadi Rp 315,7 triliun. Sementara laba bersih diperkirakan tumbuh 10,43% YoY menjadi Rp 31,96 triliun.
Dengan begitu, Christofer mempertahankan rekomendasi buy ASII dengan target harga Rp 7.900. Sementara Nico juga memberikan rekomendasi buy ASII dengan target harga Rp 7.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News